Gelembung Sabun
Jejak malam, segala resah gelembung sabun
O, hidup. Kehidupan. Aku tercuci
Dan tak pernah mampu: bersihkan diri!
Bandung, Februari 1994
---
Penutup
Puisi bercerita tentang apa saja, kadang bahkan sebelum penyairnya mengalami dan menyadari makna tulisannya. Tentu siapapun bersyukur karena diberi umur hingga cukup tua, bahkan lanjut, untuk dapat melihat apa saja yang pada masa muda dulu pernah dituliskan.
Â
Sekian saja, dan biarlah saya memberikan penekanan dengan mengulang kalimat pertama tulisan ini: Puisi semestinya bertutur tentang sesuatu yang lebih berarti, bukan sekedar kata-kata tanpa isi. Semoga bermanfaat untuk sekedar renungan, mohon maaf jika tidak berkenan. Wassalam.
Bandung, 30 Oktober – 8 November 2015