kukuliti wajahku dengan parang dan cangkul, dengan amarah
Â
4/
Jadi biarlah kutampari keras wajahku sendiri
Biarlah mereka saling menyalahkan, menjadi sampah
dan tidak ada yang mengaku, sampai semua kalah
Semua salah, kemudian hidup pun tercerabut pecah
Â
Kelak kudatangi kamu satu per satu dengan tanpa wajah
Bila kau tanya mengapa, kujawab telah kugadaikan murah
Kini giliranmu segera mengelupasi segenap wajah palsumu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!