atas nama harta, jabatan, kekuasaan. Lalu begitu abai
pada azab dan bencana karena pikir sesat dan laku keparat
Â
3/
Kini kami tinggal baluran warna kusam, tak lagi berarti
padahal dulu merah-putih menyelimuti sekujur hati kami
kami tegas menampik apapun yang penjajah janjikan
darah dan jiwa kami  menjadi bukti pengabdian ini tak tergadaikan
Â
Berpuluh tahun kemudian, mestinya kami mewariskan kesejahteraan
sekiranya kalian kelola negeri ini dengan kearifan nalar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!