Kalau ada adzan sholat maghrib berbeda beberapa menit, antara satu masjid dengan masjid lain, atau antara satu stasiun tv dengan stasiun tv lain, mungkin pengaruhnya tidak seberapa besar. Karena pelaksanaan sholat tidak seketika dilakukan begitu adzan bergema. Namun ketika perbedaan itu terjadi pada bulan Ramadhan persoalan pun menjadi runyam.
Setiap muslim maklum bahwa membatalkan puasa beberapa menit sebelum waktu berbuka tiba berarti shaum seseorang batal. Setidaknya berkurang nilai puasanya.
Itulah yang terjadi pada penentuan adzan maghrib di kawasan Bandung dan sekitarnya pada bulan Ramadhan 1436 Hijriah lalu.
Â
Bingung
Adzan maghrib yang dikumandangan di masjid-masjid menjadi acuan utama muslim-mulimah yang melaksanakan shaum untuk menentukan saat berbuka. Begitu adzan terdengar tanpa piker panjang langsung sruput…. teh manis panas, dilanjutkan melahap hidangan kolak atau kurma, dan begitu seterusnya. Agak tergesa memang agar tidak ketinggalan sholat maghrib berjamaah di masjid terdekat.
Tapi pada siaran televisi, khususnya TVRI Jabar masih asyik dengan aneka ucapan Ramadhan dan iklan. Adzan maghrib belum disiarkan. Bahkan pada salah satu iklannya juga ada visual orang memukul bedug diikuti adzan meski sekilas. Tapi waktu berbuka memang belum tiba. Hingga Gubernur Jabar muncul memberikan ucapan selamat melaksanakan ibadah shaum, maka beberapa detik kemudian adzan maghrib betul-betul tiba.
Orang dapat saja berpikir, wah ini petugas televisinya (pengarah acara/PD, switcherman, audioman, dll.) agak lengah mengatur waktu. Atau mungkin ada yang berpikir negatif, mentang-mentang iklannya banyak lalu adzannya dimundur-mundurkan.
Ternyata persoalannya tidak sesederhana itu. Saya sendiri baru menyadari setelah mendapatkan saran dari seorang kakak, agar menunda waktu buka empat menit dibandingkan adzan di masjid. Secara berseloroh kakak menggambarkan kebingungan soal waktu berbuka puasa ini, isterinya berjamaah pada masjid, sedangkan ia berjamaah pada televise Pemerintah. Beberapa hari kemudian petugas masjid di kompleks saya juga tampak sibuk memperbincangkan soal perbandingan waktu adzan yang selama ini dilakukan mengikuti jadwal yang berbeda dengan TVRI Jabar.
Â
Dua Instansi