Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(FAPI) Mang Alif bin Kohar Berubah

7 Juli 2015   11:34 Diperbarui: 7 Juli 2015   11:34 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adzan ashar berkumandang dari Masjid depan pasar. Mang Alif singgah. Ia sempatkan mandi cepat-cepat. Berganti pakaian bersih bekal berkeluh-kesah pada Tuhan.

 

Malam hari Mas Jupri menemukan sekumpulan orang senasib. Mereka tukang becak, pedagang kaki lima, sopir angkot, dan tukang parkir. Sebagai anggota baru ia menerima baju koko, sarung, kopiah, dan sembako. Syarat keanggotannya gampang: sholat wajib berjamaah tidak bolong, selalu bersyukur, dan ramah.

 

Pemrakarsa perubahan itu Bang Dirga, mantan preman. “Tiga bulan ini saya meraih hidayah. Insyaf, lalu mengajak kalian untuk rajin sholat!” katanya.

 

Itulah kenapa Mang Alif bin Kohar berubah. Kini ia cinta masjid, berpenampilan alim, dan banyak melempar salam.

===

Sumber gambarhttp://travel.nationalgeographic.com/travel/traveler-magazine/photo-contest/2013/entries/209800/view/

==

Untuk membaca karya peserta silakan klik link ini: http://www.kompasiana.com/androgini/fapi-inilah-perhelatan-dan-hasil-karya-peserta-event-fiksi-aku-punya-impian-di-kompasiana_5599e151e422bda106b73769

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun