Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Janji Setengah Abad Silam

6 November 2014   06:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14152034981693076580

Dalam operasi operasi penumpasan Panglima Divisi Diponegoro mengeluarkan perintah operasi Merapi Merbabu Complek dengan nama  "Merdeka Timur II ".  Delapan Batalyon digerakkan, dibantu kesatuan Teritorial dan polisi, serta banyak organisasi ‑ organisasi gerilya. Organisasi gerilya yang mula‑mula membantu perjuangan belakangnya justru ikut memberontak.

Tapi belakangnya sepak-terjang mereka terbukti hanya sebagai pembenar untuk tindakan mereka menyebarkan paham komunis. Selanjutnya mereka melakukan berbagai tindak kriminal berupa perampokan dan penganiayaan, serta mempengaruhi rakyat untuk menentang pemerintahan! < Rakyat yang terhasut mendukung mereka, namun banyak pula yang karena tertipu, atau bahkan terang-terangan diancam, sehingga jumlah mereka makin banyak.

Untuk memberi peringatan bahwa pihak keamanan sudah bersiaga, Prajurit Kasno melepas beberapa kali tembakan ke udara. Namun pada tembakan ketiga kakinya terantuk batu besar, ia terpelanting jatuh, dan entah bagaimana sebutir peluru  menyasar ke kerumunan orang dari arah berlawanan yang hendak menyelamatkan diri.

Tragisnya peluru itu tepat mengenai dada kanan seorang gadis muda hitam manis. “Mak. . . .aku kenapa?” pekik Surtini terkejut, sambil coba meraih tangan emaknya.

Darah muncrat dari tubuh yang terluka. Prajurit Kasno kaget bukan kepalang. Ia cepat berlari ke arah gadis yang tanpa sengaja ditembaknya itu. Kerumunan orang yang hendak menyelamatkan diri dari kebakaran seketika tercerai-berai. Ada yang menjerit, yang lain berteriak-teriak histeris. Mereka mengira gerombolan bersenjata menghadang dan akan menghabisi mereka.

Surtini jatuh tepat dalam pelukan Prajurit Kasno. Tubuh gadis itu lemas, wajah pucat pasi. . . .! Prajurit Kasno terduduk tak mampu berkata-kata. Kalau saja tadi ia mendengarkan larangan Prajurit Marjuki tentu akan lain kejadiannya. Tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur!

ITULAH sekelumit cerita bapakku saat muda. Detil dan runtut setiap kali bapak bercerita soal kejadian itu. Kami mendengarkannya beberapa kali. Tidak mungkin cerita itu begitu dihafalnya kalau tidak penting menyangkut dirinya. Pada usia tua ia memang sangat sensitif, terutama ingatannya pada kesalahan-kesalahan masa lalu. Kenangan itu seolah menghantuinya. Padahal sebagai tentara  sudah beberapa penugasan di medan perang dijalaninya.

“Namanya Surtini, tiga atau empat tahun lebih muda dari bapak. Waktu itu semua orang panik, bapak sendiri ingin cepat mengejar gerombolan bersenjata. Bapak berjanji padanya, jika umurnya panjang bapak akan mengawininya sebagai penebus kesalahan. . . .!”  suara serak bapak di pembaringannya. Ia memberi penekanan tertentu pada ucapannya, dan di ulang-ulang. Kanker paru-paru menggerogoti kesehatannya. Dokter mem-vonis stadium empat, dan waktu tidak banyak lagi.

“Maksud bapak apa sebenarnya?” tanya kakakku, Mbak Nastiti, setengah berbisik di dekat telinga bapak.

Aku yang berada di dekat tempat tidur ikut menahan nafas untuk mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan bapak. Dari tujuh anak, baru kami berdua yang sampai di kota ini. Empat orang kakak mungkin petang atau malam nanti baru datang.

“Apakah kami harus melacak keberadaan Surtini dan keluarganya?” desak mbak Nastiti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun