Mohon tunggu...
sugita
sugita Mohon Tunggu... Guru - Menulis merupakan bagian hidup

Menulis untuk bahagia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerikil-kerikil Tajam

26 Oktober 2022   20:00 Diperbarui: 26 Oktober 2022   20:05 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Niat ku  toleransi teman sebaya

 Ikut berpartisipasi semampunya

 Namun situasi tidak terduga

Baca juga: Ilusi Diri

 Sang belahan jiwa menerima Wa

        Entah dari mana asalnya

         Hacker ataukah rekan yang

Baca juga: Kisahku

         melanglang buana

         Hingga sang dia marah

         pada hamba

         Semua Atm disembunyikan

         Sampai tak ada cuan

Dampaknya luar biasa

Tak dapat bergerak kemana --mana

Ke tempat kerja tak bisa

Ke masjid juga jauh harus ada kendaraan

butuh BBm

Apalagi ke kebun sangat  jauh perlu ada BBM

           Ku termenung berpikir

           Ternyata jaman ini tak ada yang gratis

           Semua aktifitas perlu dana taktis

           Untuk aneka gerak dan wujudkan

           ide dinamis

Maka kita perlu berhati --hati

Agar tak ada duri

Dalam  mahligai rumah tangga

Insani

Perlu transparansi segalanya

Dengan si dia belahan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun