Mohon tunggu...
Kang Sugita
Kang Sugita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang bapak guru di pelosok gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Untung Sekali, Kami Tidak Panik

5 Desember 2010   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:00 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12915522101531400577

Ungkapan itulah yang meluncur dari mulut beberapa warga di seputaran Kalasan barat, terutama yang tinggal di pinggiran Kali Kuning. Peristiwa kehebohan warga pada saat awal erupsi Merapi yang dipicu pernyataan reporter TV One akhir bulan Oktober, kali ini nyaris terjadi lagi. Namun, kali ini, kepanikan tidak terjadi karena warga tidak mendengar tanda-tanda bahaya yang melewati Kali Kuning. Seorang reporter Metro TV, Lalita Gandaputri, pada siaran berita Metro Hari Ini, melaporkan secara langsung situasi kemacetan di jalan lintas Yogya - Magelang, tepatnya di Desa Jumoyo Muntilan. Dengan mantap reporter cntik ini menyebut bahwa kemacetan disebabkan luapan banjir lahar dingin di Kali Kuning menutup sepenggal jalan utama Yogya - Magelang. Lebih dari tiga kali, Lalita menyebut nama sungai yang meluap dengan nama Kali Kuning, padahal secara pasti kami mengetahui bahwa lahar dingin yang meluap ke jalan di jalur jalan Yogya Magelang tersebut adalah aliran lahar dingin di Kali Putih. Warga di tepi kali Kuning tidak menanggapi laporan berita itu dengan kepanikan, karena mengetahui bahwa laporan berita itu dari Jalan Magelang - Yogya, yang jaraknya lebih dari 30 km dari aliran kali kuning yang melintasi kecamatan Pakem, Cangkringan, Ngemplak, Kalasan dan Berbah sebelum masuk ke kali Opak. Namun demikian, seringnya terjadi salah menyebut nama lokasi kejadian bencana, dapat menimbulkan kepanikan warga di tempat yang berbeda. Dan ternyata jika dicermati, terlalu banyak kesalahan reporter maupun presenter berita dalam menyebut nama suatu lokasi. Adakah kesalahan ini karena khilaf atau karena ketidaktahuan?? Jika karena khilaf, sudah selayaknya si reporter/presnter segera meralat atau memohon maaf. Namun jika karena ketidaktahuan, alangkah naifnya seorang reporter tidak menguasai medan reportasenya. Seorang kawan bilang, "kalau dalam gambar hitam putih, warna kuning dan putih itu sama", mungkin saja si reporter mengalami buta warna.  Namun yang pasti Kali Putih bukanlah Kali Kuning, meski hulunya sama di Merapi, namun Kali Putih mengalir ke barat melintasi wilayah Magelang, sedangkan Kali Kuning mengalir ke selatan melintasi wilayah Kabupaten Sleman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun