Ungkapan itulah yang meluncur dari mulut beberapa warga di seputaran Kalasan barat, terutama yang tinggal di pinggiran Kali Kuning. Peristiwa kehebohan warga pada saat awal erupsi Merapi yang dipicu pernyataan reporter TV One akhir bulan Oktober, kali ini nyaris terjadi lagi. Namun, kali ini, kepanikan tidak terjadi karena warga tidak mendengar tanda-tanda bahaya yang melewati Kali Kuning. Seorang reporter Metro TV, Lalita Gandaputri, pada siaran berita Metro Hari Ini, melaporkan secara langsung situasi kemacetan di jalan lintas Yogya - Magelang, tepatnya di Desa Jumoyo Muntilan. Dengan mantap reporter cntik ini menyebut bahwa kemacetan disebabkan luapan banjir lahar dingin di Kali Kuning menutup sepenggal jalan utama Yogya - Magelang. Lebih dari tiga kali, Lalita menyebut nama sungai yang meluap dengan nama Kali Kuning, padahal secara pasti kami mengetahui bahwa lahar dingin yang meluap ke jalan di jalur jalan Yogya Magelang tersebut adalah aliran lahar dingin di Kali Putih. Warga di tepi kali Kuning tidak menanggapi laporan berita itu dengan kepanikan, karena mengetahui bahwa laporan berita itu dari Jalan Magelang - Yogya, yang jaraknya lebih dari 30 km dari aliran kali kuning yang melintasi kecamatan Pakem, Cangkringan, Ngemplak, Kalasan dan Berbah sebelum masuk ke kali Opak. Namun demikian, seringnya terjadi salah menyebut nama lokasi kejadian bencana, dapat menimbulkan kepanikan warga di tempat yang berbeda. Dan ternyata jika dicermati, terlalu banyak kesalahan reporter maupun presenter berita dalam menyebut nama suatu lokasi. Adakah kesalahan ini karena khilaf atau karena ketidaktahuan?? Jika karena khilaf, sudah selayaknya si reporter/presnter segera meralat atau memohon maaf. Namun jika karena ketidaktahuan, alangkah naifnya seorang reporter tidak menguasai medan reportasenya. Seorang kawan bilang, "kalau dalam gambar hitam putih, warna kuning dan putih itu sama", mungkin saja si reporter mengalami buta warna. Namun yang pasti Kali Putih bukanlah Kali Kuning, meski hulunya sama di Merapi, namun Kali Putih mengalir ke barat melintasi wilayah Magelang, sedangkan Kali Kuning mengalir ke selatan melintasi wilayah Kabupaten Sleman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H