Intinya jangan pernah menghalangi kemampuan yang ada di dalam dirimu. Barangkali saja Tuhan menjadikan tempat ini sebagai tempatmu untuk menimba rizki. Jangan pernah mundur hanya karena orang-orang yang ingin menggoyahkan semangat dan mimpi-mimpimu".
Mendengar nasihat Misbach, Tina terdiam. Nampaknya  dia memikirkan dan meresapkan perkataannya. Misbach berkata lagi, "Tina, dulu saya juga pernah berada di posisi seperti kamu saat ini. Saya pernah mendapatkan berbagai macam tekanan dan masalah selama saya bekerja di sini, tetapi saya berusaha tetap tegar dan tidak mundur selangkah pun.
Karena semangat juang dan mimpi saya lebih besar daripada tekanan-tekanan dan masalah yang ada. Jadikan masalah ini sebagai motivasi untuk membenahi hidupmu. Â Tunjukkan kepada orang-orang yang memandangmu sebelah mata bahwa kamu memiliki potensi yang layak untuk disanjung.
Saya yakin Tina suatu saat nanti kamu akan menjadi seorang Supervisor ataupun buyer bahkan manager sekali pun. Intinya kamu harus tetap semangat, jangan pernah menyerah dan percayalah pada kemampuannmu!"
Puji Tuhan, saat ini Tina sudah mulai membenahi kekurangannya sedikit -- demi sedikit.  sudah bisa bersosialisasi dengan baik. Suaranya sudah mulai lumayan keras pada saat berbicara, dan  dia mulai aktif pada saat bekerja. Hal inilah yang membuat Supervisor sangat senang dengan perubahannya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H