Janus, atau Yanus (bahasa Latin: Iānus) menurut Wikipedia, adalah dewa dalam kepercayaan bangsa Romawi yang mempunyai dua muka sehingga ia bisa melihat ke depan dan ke belakang secara bersamaan. Kedua muka tersebut juga membuatnya dapat melihat ke masa lalu dan masa depan. Yanus dikenal sebagai dewa permulaan dan akhir. Bangsa Romawi bila ingin mengawali suatu pekerjaan selalu memohon pertolongan dewa Yanus. Nama Januari, yaitu bulan yang mengawali kalender Gregorian, kalender Masehi, berasal dari bahasa Latin iānuārius yang berarti "bulan Dewa Yanus".
Wajah yang menghadap ke belakang dilambangkan sebagai wajah yang menatap ke masa lalu, masa yang telah lewat. Wajah yang menghadap ke depan, merupakan simbol menatap ke masa yang akan datang.
Memang pada bulan Januari, orang masih sering mengenang apa yang dialaminya pada tahun lalu, sambil menatap dan membayangkan apa yang akan dialaminya di tahun yang baru.
Kita memang bukan orang Romawi atau Yunani, walaupun kita berada di bulan Januari, bulan pertama di tahun 2017. Kita tidak akan mengayunkan langkah dengan dwi muka atau dua muka seperti Janus, sebab orang yang terlalu sering menengok ke belakang, ke depan dan ke belakang lagi, pada akhirnya akan berjalan di tempat, tanpa perubahan berarti dalam hidupnya.
Jika kita mengendarai mobil atau motor, memang ada kaca spion. Gunanya untuk melihat ke belakang. Hal itu kita lakukan sekali-sekali, jika kita perlu menengok ke belakang untuk menjaga keselamatan dan keamanan kita berkendara. Tidak terus menerus atau sering melihat ke belakang. Fokus kita melihat ke depan.
Tak dapat kita abaikan bahwa langkah kehidupan adalah kesinambungan dari langkah yang pernah diayunkan pada masa sebelumnya. Oleh sebab itu patutlah pula sekali-sekali menengok ke belakang, supaya kita diingatkan akan langkah-langkah yang pernah mendatangkan kerugian maupun keuntungan. Dalam rangka itu, dapatlah dibenarkan bila kita sesekali menengok ke belakang.
Konsentrasi kita seharusnya lebih dominan untuk melangkah dan menatap ke masa depan, sebab tak dapat juga diabaikan bahwa kedatangan kita di tahun yang baru ini, bukan untuk melangkah ke belakang, melainkan untuk melangkah ke depan, menuju masa depan yang lebih baik.
Cara berpikir seperti inilah yang dapat memudahkan kita memasuki era baru dalam kehidupan dan kerja yang lebih baik. Inilah cara berpikir yang disebut progresif revolusioner.
Ayo, segera bersiap. Ayunkan langkah pada tahun yang baru ini dengan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Mari kita kerjakan apa yang menjadi kewajiban kita dengan tulus dan sepenuh hati. Kalau tidak, maka kita hanya sekadar mengulang apa yang pernah dilakukan, dan itulah yang disebut jalan di tempat. Kita ingin maju, dan kemajuan itu menanti sentuhan-sentuhan enerjik dan kreatif dari tangan kita sendiri.
Selamat melangkah pada era baru kehidupan. Sukses menyertai kita semua.
Rancaekek, 01 Januari 2017.