Â
 [caption caption="Tafakur. Sumber: sesawi.net"][/caption]
Minggu pertama (Terinspirasi oleh Puisi)
Â
Dear RTC,
Pernahkah kita merumpikan keberadaan diri kita masing-masing di tengah kegalauan dunia yang kini lebih banyak menawarkan kabar-kabar buruk ketimbang kabar-kabar baik? Setiap saat kita dicekoki warta-warta takbaik yang membuat bumi yang kita huni gonjang-ganjing tidak nyaman dan jauh dari damai sejahtera.
Aku, kau dan dia adalah kita. Kita tak pernah dapat memilih dari siapa kita dilahirkan, orangtua macam apa yang kita inginkan, tetapi kita sudah telanjur ada dalam keberadaan kita hic et nunc, seperti di sini saat ini. Kita memang tak dapat mengubah arah angin, tetapi kita dapat mengubah arah sayap kita.
Hidup memanglah sebuah pilihan. Kita dijatuhi  hukuman yang berupa kemerdekaan. Mari kita pulang ke pangkuan nurani dan menyadari diri. Bahwa kita adalah makhluk jasmani dan sekaligus rohani. Sebagai makhluk jasmani kita perlu memenuhi kebutuhan jasmani.  Demikian pula sebagai makhluk rohani kita juga butuh makanan abadi. Keseimbangan! Itulah kuncinya.
Sebagai makhluk jasmani kita perlu membanting-bantingkan tulang memeras keringat pada siang terang benderang dalam kerja yang bermakna, sebagai ungkapan syukur memuliakan diri, Â hamemayu hayuning bawana.. Pada saat gelap malam kita perlu bersedekap menghadap untuk mengais rizki ilahi dalam hening sunyi sepi menangisi salah dan dosa yang tak kunjung henti kita lakoni demi kesejahteraan rohani.
Doa dan karya. Ora et Labora. Seimbang, supaya tidak jomplang! Mari kita bekerja keras dan bijak demi kesejahteraan jasmani. Mari kita mendaraskan tobat dan doa demi kebahagiaan abadi!
Â