Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berani Tampil Beda

17 Februari 2016   17:48 Diperbarui: 17 Februari 2016   18:01 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Jeihan mematok harga lukisannya dengan standar dolar pada tahun 70-an, banyak seninam yang menertawakannya, namun kini Jeihan adalah pelukis yang memiliki aset bermilyar rupiah di negeri ini.

Seorang mahasiswa saya di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung, yang juga seorang karyawan di sebuah perusahaan eceran setiap kali diminta presentasi, dia selalu menggunakan gaya khasnya yang beda: “Nama saya....”, baru memulai presentasi. Teman-teman sekelasnya menertawakan. Bahkan setiap mulai presentasi, teman-temannya sudah terlebih dulu meledeknya. Namun ia tetap konsisten. Akhirnya, justru gaya khas yang beda itu menjadi “trade mark” bagi dirinya, yang kini dirindukan oleh teman-temannya.

Seperti yang pernah ditampilkan sebuah iklan, beranikah kita tampil beda, membawa gaya khas kita masing-masing, menampilkan jati diri kita sendiri, sekalipun orang lain melecehkannya?

Pilihan ada di tangan Anda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun