Mohon tunggu...
Sugihono
Sugihono Mohon Tunggu... Buruh - Analyst

Umum

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengokohkan Integrasi Ekonomi ASEAN Melalui Konektivitas Pembayaran

20 Juni 2023   20:21 Diperbarui: 20 Juni 2023   20:24 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju Ekonomi ASEAN yang Lebih Integratif melalui Konektivitas Sistem Pembayaran di antara Negara-negara ASEAN

Dalam era globalisasi yang semakin maju, integrasi ekonomi menjadi salah satu tujuan penting bagi negara-negara di kawasan ASEAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia berperan aktif dalam memperkuat konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN. Konektivitas yang lebih baik dalam sistem pembayaran akan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di kawasan ini.

ASEAN merupakan persekutuan ekonomi yang terdiri dari sepuluh negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Dalam upaya memperkuat integrasi ekonomi ASEAN, Bank Indonesia bekerja sama dengan bank sentral negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk meningkatkan konektivitas sistem pembayaran di antara mereka.

Sistem pembayaran yang terhubung dengan baik di seluruh negara ASEAN akan memfasilitasi transaksi lintas batas dengan lebih efisien dan aman. Melalui peningkatan konektivitas sistem pembayaran, perdagangan antara negara-negara ASEAN dapat berjalan dengan lebih lancar dan tanpa hambatan. Transaksi bisnis antara perusahaan-perusahaan di negara-negara ASEAN akan menjadi lebih mudah dan cepat, mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Selain itu, konektivitas sistem pembayaran yang lebih baik juga akan berdampak positif pada pasar tradisional di ASEAN. Pasar tradisional merupakan tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat ASEAN, di mana jajan pasar dan makanan khas sering kali menjadi daya tarik utama. Dengan adanya konektivitas sistem pembayaran yang memadai, pedagang di pasar tradisional akan dapat menerima pembayaran melalui berbagai metode, termasuk pembayaran digital. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam bertransaksi di pasar tradisional, menjadikan mereka lebih menarik bagi konsumen lokal maupun wisatawan.

Selain itu, konektivitas sistem pembayaran yang lebih integratif juga dapat memfasilitasi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di ASEAN. UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di banyak negara ASEAN dan berkontribusi signifikan terhadap lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dengan akses yang lebih mudah ke sistem pembayaran yang terintegrasi, UMKM akan dapat menjalankan bisnis mereka dengan lebih efisien dan mengembangkan jaringan perdagangan di kawasan ASEAN.

Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia telah berperan penting dalam mendorong integrasi ekonomi ASEAN melalui konektivitas sistem pembayaran. Melalui kerja sama dengan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya, Bank Indonesia terus berupaya memperkuat infrastruktur dan regulasi sistem pembayaran di kawasan ini. Bank Indonesia juga mendorong penggunaan teknologi finansial yang inovatif. Teknologi finansial, atau yang lebih dikenal dengan fintech, telah menjadi motor penggerak utama dalam mendorong kemajuan sistem pembayaran di berbagai negara di seluruh dunia.

Dalam konteks ASEAN, penggunaan fintech dapat menjadi solusi yang efektif dalam memperluas akses ke layanan keuangan, terutama bagi masyarakat yang belum terbankar. Dengan adanya layanan pembayaran digital yang terjangkau dan mudah digunakan, individu dan UMKM di negara-negara ASEAN dapat mengakses dan menggunakan berbagai layanan keuangan seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan pinjaman secara online. Hal ini akan membantu meningkatkan inklusi keuangan di kawasan ini.

Salah satu contoh penggunaan fintech yang sukses di ASEAN adalah aplikasi e-wallet. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang secara digital dan melakukan transaksi pembayaran dengan mudah melalui ponsel pintar. Dengan adanya e-wallet yang terhubung dengan sistem pembayaran di berbagai negara ASEAN, pengguna dapat melakukan transaksi lintas batas dengan lebih cepat dan efisien.

Selain itu, Bank Indonesia juga telah mendorong penggunaan QR Code sebagai salah satu metode pembayaran yang praktis dan aman. QR Code memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran dengan mudah hanya dengan memindai kode QR yang terdapat di toko atau pedagang. Penggunaan QR Code telah diterapkan di banyak pasar tradisional di ASEAN, memudahkan para pedagang dan konsumen untuk bertransaksi dengan cepat dan tanpa menggunakan uang tunai.

Dalam rangka mencapai konektivitas sistem pembayaran yang lebih integratif di ASEAN, harmonisasi regulasi juga menjadi faktor kunci. Bank Indonesia bekerja sama dengan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya untuk mengembangkan kerangka kerja yang seragam dalam hal regulasi dan keamanan sistem pembayaran. Harmonisasi ini akan memudahkan transaksi lintas batas dan meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap sistem pembayaran di ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun