Mohon tunggu...
Sugiharto
Sugiharto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Matematika

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bu Guru Aneng #8

17 Mei 2023   09:37 Diperbarui: 17 Mei 2023   09:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@@@@@

Sejak menerima nasihat dari mamaknya, Neneng berusaha untuk menjaga pola makan maupun istirahatnya. Walau pun dari awal kehamilannya sering mual-mual, makan tak enak dan sering menginginkan sesuatu yang aneh-aneh, ngidam. Sesuatu yang baru bagi Neneng, karena memang baru pertama hamil mengandung buah kasih sayang dengan orang yang sangat dicinta dan disayangi. Barangkali Neneng termasuk makhluk langka, bagi dia cinta harus total tak peduli bagaimana sikap orang yang dicintai akan diterimanya dengan lapang dada.

Tidak aneh kalau niatannya dulu waktu bulan madu untuk menyelidiki pelan-pelan kejadian puntung rokok suaminya di kamar sekretaris dan bau parfum asing sudah dilupakan, woles. Sebetulnya bau parfum itu menggelitik untuk menanyakan kepada suaminya tatkala suaminya pulang larut dengan bau parfum seperti waktu bulan madu dahulu. Dia berfikir karena lagi hamil jadi bisa jadi hidungnya gak normal, lagian dia menjaga perasaanya untuk tidak bertengkar supaya janinnya tidak terganggu. Mereka pun tidur tanpa ada pembicaraan sedikit pun karena suaminya terlihat kelelahan, Neneng berfikir mungkin banyak pekerjaan yang harus dikerjakan sampai lembur.

Saat yang dinantikan pun tiba, di Rumah Sakit ternama kota kembang Neneng melahirkan bayinya yang mungil cantik dengan bibir merah mirip ayahnya dan kulitnya putih bersih sampai aliran darahnya hampir-hampir kelihatan. Handai tolan yang berkunjung memberi ucapan selamat mengalir tiada henti-hentinya terutama anak buah suaminya tak ketinggalan sekretarisnya, Ester. Ada perasaan aneh ketika dia pamit dan berucap "Selamat ya bu, jangan khawatirkan bapak, ester yang urus semuanya", dia tak tahu perasaan apa dan segera dilupakan.

Sebelum pulang dari rumah sakit terjadi perebutan, dari pihak keluarga Rizal minta supaya mereka pulang ke rumah keluarganya demikian pun dari keluarga Neneng minta mereka pulang ke rumah mamak supaya bayinya ada yang urus. Setelah pembicaraan yang alot, akhirnya disepakati mereka pulang  ke rumah mamak. Sekelebatan Neneng melihat senyum aneh suaminya yang dia tidak bisa menafsirkan, entahlah!

(bersambung) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun