Mohon tunggu...
Sugiharto
Sugiharto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Matematika

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bu Guru Neneng

8 Mei 2023   13:27 Diperbarui: 9 Mei 2023   10:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#1

"Belum dijemput bu?" tanya Agus security GO

"Belum Aa, paling sakedap deui" jawab bu Neneng

Bu Neneng duduk di bangku lobby GO Sukamiskin, angan-pun mengembara melintasi dimensi waktu yang lewat. Terbayang tigapuluh tahun yang lalu, dirinya kelas 2 SMA favorit di Kota Kembang. Sebagai gadis yang energik, ikut berbagai ekstrakurikuler sehingga sekolah merupakan rumah kedua, waktunya dihabiskan di sekolah.

Ekstrakurikuler favoritnya adalah Paskibra, diantara anggota ekstra Paskibra dialah yang paling kuat ketika tes kesemaptaan jasmani, sehingga terpilihlah sebagai Pasukan Pengibar Bendera tingkat provinsi Jawa Barat. Keterpilihannya berdampak popularitasnya melejit tidak terbendung lagi, juga sekolahnya turut menikmati. Hal itu terjadi saat pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera oleh Gubernur, kepala sekolahnya mendapat undangan kehormatan.

Selesai rangkaian acara pengukuhan dilaksanakan ucapan selamat sambil berjabat tangan dimulai dari Gubernur menjabat tangan satu-persatu diikuti oleh seluruh undangan. Terlihat betapa gembiranya Neneng tak terlukiskan tatkala tangannya dijabat oleh Gubernur. Kepala sekolahnya terharu ketika gilirannya menjabat Neneng dipeluknya sambil membisikkan "hatur nuhun Neng".

"Sama-sama bu Kepala, berkat bimbingan ibu" jawab Neneng, mereka sambil berpelukan sampai matanya gak bisa melihat jelas karena airmata yang mengambang di pelupuk.

Ketenaran Neneng melejit, bak meteor sebagai primadona sekolah. Guru-pun sayang kepada Neneng, anaknya memang lincah genius lagi ada yang melabeli "jinak-jinak merpati." Tidak aneh julukan itu karena banyak yang mendekati "nembak" namun bagi Neneng semuanya dianggap teman biasa. Salah satunya adalah Jamal, sang bintang kelas yang "nembak" berakhir sebagai teman biasa.

Angan bu Neneng masih melambung ke masa-masa dirinya menjadi primadona, ada kakak kelas yang jadi rebutan para siswi. Dia jago basket, posturnya atletis wajahnya "indo macho" idaman para gadis. Neneng mulai tergoda hatinya, dia berlomba dengan dirinya sendiri untuk mendapatkan cowok tersebut. Mulailah dia pasang aksi "jinak-jinak merpatinya" memikat dia sang bintang basket. Tetiba terdengar bunyi klakson, angannya terbang ke angkasa terbawa mega mendung.

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun