Dari Pak Harto sampai Pak Ahok
Wajah pertiwi semakin hari semakin ngeri untuk di diami, kata bapak di warung kopi. Betapa tidak! Anak-anak tak lagi peduli siapa Pak Harto siapa pak Ahok? Bagi mereka Hanyalah cerita pengantar tidur yang tak tau makna sesungguhnya.
Bagi mereka bisa kekinikinian itu hal utama, yang penting eksis di dunia maya biasa membully sesuka hati, pada arti pada tokoh mereka tak lagi peduli asal tidak sesuai hati mereka akan membully semaunya.
Inikah wajah pertiwi? Generasi muda semakin hari tak lagi punya toleransi, membunuh, mencuri, memperkosa dan masih banyak kebiadaban tercoreng karena generasi muda kini.
Salah siapa! Salah pak harto yang lengser dengan cara tak hormat yang telah mengajari untuk menurunkan pemimpin dengan cara anarki? Atau salah pak ahok? Yang lantang dengan bijak membangun jakarta dengan jalur yang semestinya namun terkadang salah diartikan. Oh....pertiwi betapa ngeri tanah kami ini..untuk nanti bermimpi...hidup di jaman dimana toleransi tak lagi berarti.
Â
Bila hari terus seperti ini
Di pertiwi berimanÂ
Tak lagi aman
Di tanah pejuang
Hilang sudah maknaÂ
Arti serta tujuan
Â
Bermimpi
Berlari
Tanpa henti
Terus dan terus
Â
Semoga ada sinar
Menerangi mimpi
Bagi generasi nanti
Semoga.....
Â
Â
_______
Sugidi Prayitno
Jakarta 21 Mei 2016
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H