2.Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
3.Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4.Pengujian benar atau salah : uji legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Publikasi
5.Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
6.Melakukan Prinsip Resolusi
7.Investigasi Opsi Trilema
8.Buat Keputusan
9.Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.
Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah  menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran  dalam situasi moral dilema yaitu kasus ketika seorang murid mengalami sakit perut karena tidak sarapan. Saat itu murid tersebut membutuhkan makanan agar sakitnya bisa reda, namun di pihak lain, peraturan sekolah melarang murid untuk makan dan minum selain jam istirahat. Dengan mempertimbangkan kondisi murid dan peraturan, akhirnya saya mengambil keputusan untuk membiarkan murid tersebut makan di ruang UKS. Penanganan kasus yang saya lakukan terdapat perbedaan dengan apa yang saya pelajari di modul ini yaitu belum menerapkan 9 (sembilan) langkah penentuan keputusan secara keseluruhan, namun pada dasarnya keputusan yang saya ambil tetap berdasarkan pada keputusan yang bertanggung jawab, berdasarkan nilai kebajikan dan tentunya untuk kepentingan murid.
Mempelajari konsep modul ini, terjadi perubahan  pada cara saya dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran. Sebelum mempelajari modul, saya tidak tau membedakan antara bujukan moral dengan dilema etika. Sehingga tanpa sadar, karena lebih mempertimbangkan rasa kemanusiaan, kasus yang ternyata bujukan moral akhirnya  memilih keputusan yang salah. Setelah mempelajari modul ini, saya jadi paham bahwa dalam menghadapi sebuah kasus, hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kasus tersebut apakah termasuk bujukan moral atau dilema etika melalui pengujian benar salah. Jika ternyata kasus tersebut adalah benar melawan salah, maka sudah tentu adalah bujukan moral, dan kebenaran adalah yang utama. Dan ketika hasil pengujian adalah benar melawan benar maka, kita melakukan 9 (sembilan) langkah pengujian keputusan dan mempertimbangkan 4 (empat) paradigma dan 3 (tiga) prinsip pengambilan keputusan. Dan tentunya keputusan yang diambil tetap didasarkan pada keberpihakan pada murid, menjunjung nilai-nilai moral dan kebajikan universal serta keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan.
Mempelajari topik modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin adalah pengetahuan baru yang sangat bermanfaat untuk peningkatan kompetensi saya baik sebagai individu pribadi seorang guru dan sebagai calon pemimpin nantinya. Bahwa dalam penentuan keputusan, perlu mempertimbangkan berbagai hal agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Sebagaimana kita ketahui bahwa seorang guru dan seorang pemimpin seringkali dihadapkan pada kasus yang melibatkan murid dan melibatkan rekan guru. Tentunya diharapkan agar kasus yang terjadi tidak berlarut-larut dan menimbulkan masalah baru sehingga perlu untuk diselesakan segera namun dengan penuh pertimbangan. Walaupun kadang sebuah keputusan bukan yang diinginkan, namun setidaknya keputusan yang diambil adalah yang terbaik, didasarkan pada berbagai langkah pertimbangan dan fakta yang mendukung, menimbulkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk murid atau golongan yang sebanyak-banyaknya dengan tentunya mengedepankan nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral dihadapan orang banyak.