Mohon tunggu...
Sugiarto Sumas
Sugiarto Sumas Mohon Tunggu... Guru - Widyaiswara Ahli Utama

Sebagai widyaiswara di Kementerian Ketenagakerjaan bertugas untuk menjadi fasilitator / pembimbingan peningkatan kompetensi pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. Menulis artikel ilmiah dan artikel populer adalah salah satu hobby sekaligus kewajiban sebagai tenaga pendidik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Berbeda Tapi Laku

17 November 2022   21:15 Diperbarui: 19 November 2022   06:07 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi PPSDM Ketenagakerjaan, 2022

DEPOK. Terinspirasi dari kalimat  Bhinneka Tunggal Ika pada Lambang Negara Garuda Pancasila, yang  artinya "berbeda tapi satu", maka tulisan ini berjudul 'berbeda tapi laku".

Bhinneka Tunggal Ika, atau berbeda tapi satu,  merupakan sesanti yang menggambarkan bahwa bangsa Indonesia memang ditakdirkan  memiliki berbagai  perbedaan, tetapi tetap satu dalam bingkai NKRI.

Berbeda Tapi Laku dalam tulisan ini, adalah sebuah analisis terhadap berbagai  perbedaan dalam perdagangan  barang dan jasa,  baik berbeda secara alami maupun berbeda secara artifisial. Namun, perbedaan ini malahan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli / pelanggan / penerima  untuk membelinya.

Suatu produk barang dan jasa akan menarik dan menjadi pusat perhatian konsumen apabila berbeda dengan produk barang dan jasa sejenis pada umumnya.

Perbedaan terketak pada hal yang tidak seperti biasanya. Misal dalam hal merek dagang dan kemasan, ukuran, warna, waktu penjualan, kecepatan, cara pembuatan, diversifikasi, dan lain-lain.

Perbedaan tersebut akan menimbulkan penasaran dan menarik perhatian pelanggan.

Perbedaan dalam merek dagang yang menarik perhatian calon pelanggan, misalnya kita mengenal restoran dengan nama Rawon Setan di Surabaya.

Bahan baku Rawon Setan ini  sesungguhnya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan rawon pada umumnya, tetapi dengan nama Rawon Setan menarik pembeli, apalagi dikombinasi dengan waktu penjualannya pada malam hari hingga larut malam semakin menarik perhatian pembeli.

Seolah ingin membuktikan cerita masa anak-anak  dahulu bahwa setan seringnya bergentayangan pada malam hari.

Perbedaan dalam kemasan yang menarik perhatian pelanggan, misalnya kemasan dari bahan organik lebih menarik dari kemasan plastik bagi kalangan kelas menengah yang peduli lingkungan hidup.

Perbedaan dalam ukuran yang menarik perhatian pelanggan, misalnya kita mengenal toko roti yang menjual roti ukuran kecil di luar kebiasaan dengan nama Roti Unyil di Bogor.

Hal senada juga kita dapati pada jajanan pasar yang di jual berupa paket dalam tampah yang ukuran kuenya kecil-kecil di Pasar Senen Jakarta.

Kedua produk berukuran kecil ini banyak dicari konsumen dan laku keras.

Perbedaan dalam warna produk kita jumpai dalam salah satu produk mi instan, kalau pada umumnya dikenal mi instan berwarna kuning, kini sudah dijumpai mi instan berwarna hijau.

Salah satu hotel di Jakarta dindingnya di cat ungu, sementara hotel pada umumnya berwarna putih.

Es puter, sepeda, payung, dan pakaian penjualnya berwarna pink, merupakan ikhtiar menarik perhatian konsumen dan ternyata cukup berhasil, bahkan hingga diliput dalam siaran televisi swasta Jakarta, sehingga menjadi semacam iklan gratis yang menambah popularitas es puter pink.

Perbedaan dalam waktu penjualan yang menarik perhatian adalah penjualan gudeg ceker di Solo yang berjualan hanya pada lepas tengah malam.

Apotek K24 yang buka 24 jam sudah menjamur di mana-mana.

Sajian "breakfast" Kentucky Fried Chicken pada subuh hingga pagi hari menambah popularitas restoran cepat saji 24 jam ini.

Perbedaan dalam kecepatan penyajian dijumpai pada restoran persinggahan perjalanan antar kota, misalnya makanan cepat saji dengan model ambil sendiri banyak dijumpai di daerah Subang dan Indramayu untuk melayani pemudik dari Jakarta ke Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur pulang pergi lewat jalur utara. 

Dengan sistem prasmanan maka alokasi waktu untuk makan dapat lebih singkat dibandingkan sistem A La Carte.

Restoran prasmanan di Tasikmalaya dan Banjar untuk melayani perjalanan Bandung ke Jawa Tengah  dan Yogyakarta pulang pergi lewat jalur selatan juga memiliki cara tersendiri.

Karena konsumen singgah dalam keadaan lapar dan sekaligus untuk istirahat mengendurkan otot yang tegang oleh jauhnya jarak tempuh perjalanan, maka kecepatan penyajian menjadi pertimbangan utama, sedang rasa bukanlah menjadi penentu kepuasan pelanggan.

Maklum dalam keadaan lapar, apa saja makanan yang disantap oleh pelanggan tetap terasa enak hingga enak sekali.

Perbedaan dalam cara pembuatan juga menjadi perhatian dan menarik pembeli untuk singgah, seperti roti "bread talk" yang memamerkan proses pembuatannya secara transparan hingga pembeli melakukan pembayaran di kasir.

Perbedaan dalam cara menyampaikan ucapan ulang tahun dengan  karangan bunga buatan sendiri tentunya akan dirasakan spesial bagi penerimanya. 

Katakan dengan bunga jauh lebih terkenang dari pada melalui chat di media sosial pada umumnya.

Perbedaan berupa diversifikasi produk juga menarik perhatian, misalnya toko sepuluh ribu - tiga yang menjual 3 kombinasi perkakas dengan harga Rp. 10.000 / paket.

Kacang "Singapura" yang setiap bungkusnya merupakan campuran dari aneka kacang kacangan, seperti kacang tanah, kacang kedelai, kacang kapri, kacang Bogor, dengan cita rasa berbeda, ada yang manis, asin, gurih, dan / atau pedas.

Untuk  menemukan dan mempromosikan perbedaan ternyata tidak hanya asal beda, tetapi tentunya melalui pengamatan yang cermat tentang produk barang dan jasa yang telah ada di pasar.

Jangan sampai perbedaan yang dipilih sesungguhnya sudah pernah dilakukan orang lain pada waktu sebelumnya, hanya tidak diteruskan disebabkan kurang efisien atau ternyata tidak menarik calon pembeli. Atau perbedaan tersebut sudah usang, sudah menjadi biasa biasa saja.

Kata kunci untuk menemukan perbedaan produk barang dan jasa dari yang sudah ada adalah dengan berpikir, bersikap  dan berperilaku melawan arus.

Ini sejalan dengan kenyataan hidup, bahwa hanya ikan mati yang mengikuti arus, sedang ikan hidup selalu berenang melawan arus.

Nelayan Jepang menempatkan anak ikan paus dalam kolam ikan di kapalnya, sehingga membuat ikan terus bergerak, dan hasilnya tingkat kematian ikan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kolam ikan tanpa anak ikan paus.

Jika sebelumnya ke utara kita ke selatan, jika sebelumnya banyak yang ambil kuliah lingkungan, kita ambil kuliah ilmu ekonomi agar dapat mengisi kekosongan yang dibutuhkan organisasi. 

Jika orang lain memikirkan tesis kita anti tesis, seperti pengamat politik populer di televisi melakukan hal ini, sehingga diskusi menjadi  hidup dan menarik penonton.  

Cara berpikir, bersikap, dan berperilaku melawan arus ini pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan / keunikan yang menarik perhatian pihak lain.

Perbedaan pada hakikatnya adalah berubah dibandingkan dengan hal-hal yang mapan.

Perbedaan dapat bernilai positif atau bernilai negatif.

Wanita berparas cantik di antara puluhan wanita berparas standar dan sebaliknya pasti menjadi pusat perhatian.

Sapi putih di antara puluhan sapi hitam dan sebaliknya akan menjadi pusat perhatian.

Pekerja rajin di antara puluhan pekerja malas dan sebaliknya juga akan menjadi pusat perhatian.

Maka, apabila kita sebagai  penganut paham positif dianjurkan untuk mencari setidaknya 1  perbedaan yang bernilai positif.

Cobalah, Insya Allah  berbeda tapi laku akan tercapai. (S.Sumas / sugiarto@sumas.biz).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun