Hal senada juga kita dapati pada jajanan pasar yang di jual berupa paket dalam tampah yang ukuran kuenya kecil-kecil di Pasar Senen Jakarta.
Kedua produk berukuran kecil ini banyak dicari konsumen dan laku keras.
Perbedaan dalam warna produk kita jumpai dalam salah satu produk mi instan, kalau pada umumnya dikenal mi instan berwarna kuning, kini sudah dijumpai mi instan berwarna hijau.
Salah satu hotel di Jakarta dindingnya di cat ungu, sementara hotel pada umumnya berwarna putih.
Es puter, sepeda, payung, dan pakaian penjualnya berwarna pink, merupakan ikhtiar menarik perhatian konsumen dan ternyata cukup berhasil, bahkan hingga diliput dalam siaran televisi swasta Jakarta, sehingga menjadi semacam iklan gratis yang menambah popularitas es puter pink.
Perbedaan dalam waktu penjualan yang menarik perhatian adalah penjualan gudeg ceker di Solo yang berjualan hanya pada lepas tengah malam.
Apotek K24 yang buka 24 jam sudah menjamur di mana-mana.
Sajian "breakfast" Kentucky Fried Chicken pada subuh hingga pagi hari menambah popularitas restoran cepat saji 24 jam ini.
Perbedaan dalam kecepatan penyajian dijumpai pada restoran persinggahan perjalanan antar kota, misalnya makanan cepat saji dengan model ambil sendiri banyak dijumpai di daerah Subang dan Indramayu untuk melayani pemudik dari Jakarta ke Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur pulang pergi lewat jalur utara.Â
Dengan sistem prasmanan maka alokasi waktu untuk makan dapat lebih singkat dibandingkan sistem A La Carte.
Restoran prasmanan di Tasikmalaya dan Banjar untuk melayani perjalanan Bandung ke Jawa Tengah dan Yogyakarta pulang pergi lewat jalur selatan juga memiliki cara tersendiri.