NUSA DUA. Tinggal sehari lagi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan digelar di Nusa Dua Bali Indonesia.
Konferensi ini tempat berkumpulnya sejumlah Pemimpin dari negara-negara anggota G20, yaitu: Rusia, China, Arab Saudi, Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Turki, Korea Selatan, India, Jepang, Kanada, Perancis, Jerman, Afrika Selatan, Brasil, Argentina, Italia, Meksiko, dan Dewan Eropa.
Mengutip Harian Kompas, 14 November 2022, secara berurutan Pemimpin yang diperkirakan hadir adalah: Presiden Putin yang akan diwakili oleh Menlu Rusia, Presiden Xi Jinping, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Presiden Joko Widodo, Presiden Joe Biden, Perdana Menteri Rishi Sunak, dan Perdana Menteri Anthony Albanese.
Selanjutnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan, Presiden Yoon Suk Yeol, Perdana Menteri Narendra Modi, Perdana Menteri Fumio Kishida, dan Perdana Menteri Justin Trudeau, dan Presiden Emmanuel Macron.
Lebih lanjut, Kanselir Olaf Scholz, Presiden Cyril Ramaphosa, Presiden Jair Balsonaro, Presiden Alberto Fernandez, Perdana Menteri Giorgia Meloni, Presiden Andres Manuel, dan Presiden Charles Michel.
KTT G20 kali ini di bawah Presidensi Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Melalui tema ini, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan kata lain, Indonesia terus berupaya mengedepankan nilai-nilai kerja sama dan kesetaraan negara-negara G20.
Menurut Bank Indonesia, G20 berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia karena merepresentasikan lebih dari 60% populasi penduduk bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Sementara itu, PBB memproyeksikan penduduk dunia 15 November 2022 sekitar 8 milyar orang, sehingga proporsi populasi penduduk G20 sebesar 60% populasi penduduk bumi adalah sekitar 4,8 milyar orang, yang merupakan rakyat G20.Â
Perdagangan global tahun 2021 meliputi barang dan jasa sekitar US$ 28,5 triliun (UNCTAD, 17 Februari 2022), artinya proporsi perdagangan global G20 pada kurun waktu yang sama sebesar 75 % perdagangan global adalah sekitar US$ 21,4 triliun.