Mohon tunggu...
Sugiarto Kasirin
Sugiarto Kasirin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik/Organisatoris/Independen

Hobi saya membaca dan menulis tentang kejadian sosial, alam dan sejarah. Manusia akan bisa dikenang melalui sejarahnya tentu juga dengan setiap tulisannya. Jadi, menulis adalah jejak yang kelak menjadi sejarah tak terlupa. Banyak orang (bahkan anak sendiri) akan membaca tulisan kita dengan ciri khas rangkaian kata masing-masing dalam setiap perjalanannya. Mampu memberikan edukasi atau bahkan kesamaan kisah dari pembaca. Membaca dan menulis sudah banyak penekanan baik dalam nilai-nilai agama maupun literatur lainnya. Seolah untuk kita sebagai manusia sudah menjadi keharusan (bagi orang-orang yang berpikir). Akhir Kalam, nikmati bacaannya, pelajari jalannya dan amalkan sekuatnya. :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Part 1) BTHQ SDN Margajaya 1 Bogor Barat:

24 Agustus 2024   21:33 Diperbarui: 11 September 2024   22:42 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala lainnya bergema dengan hiruk pikuk dunia. Mengejar, berlari terbirit-birit tanpa tahu ujungnya. Seolah ia akan hidup abadi dan akhirnya terlupa. Manusia memilih bermacam warna, namun terkadang ia tak tahu bagaimana 'guna'.

Berbeda dengan seorang anak yang menimba ilmu di SD Negeri Margajaya 1 Bogor Barat Kota Bogor. Ia terpacu mengikuti berbagai kegiatan. Wabil khusus "Baca Tulis Hafal Al Qur'an (BTHQ) ; Program Ekstrakurikuler keagamaan berjalan tatap muka seminggu sekali setiap Hari Sabtu dari Pukul 09.00 hingga 12.30 WIB. Ada juga jam tambahan via Daring menyetorkan hafalan baru. Untuk via Daring ini, tidak diwajibkan hanya bagi Santri (sebutan Siswa BTHQ) yang hendak saja.

Dokpri
Dokpri
Anak tersebut bernama Berlian. Seperti namanya, ia tak ingin waktu yang diberi oleh Tuhan (Allah SWT) menjadi sia-sia. Tentu ia memanfaatkan dengan hal positif. Kelak ia berharap waktu menjadi indah dan berkilau menempati kebahagiaan. Harapan itu bukan sekedar angan-angan, melainkan ia persiapkan sejak sedini mungkin.

Berlian dilahirkan dari keluarga yang sederhana. Bapaknya mendapatkan penghasilan dari berjualan makanan. Ibunya pun membantu Bapaknya dengan mempersiapkan hidangan makanan untuk dijual di pinggir jalan. Ia tidak pernah merasa minder dengan segala keadaan. Semua patut untuk disyukuri tanpa kata "Mengapa". Hidup ini adalah perjalanan yang harus kita tempuh menyisingkan keluh.

Dokpri
Dokpri
Wisuda Tahfidz merupakan output dari Program BTHQ SDN Margajaya 1 yang diagendakan setiap tahunnya. Saat guru BTHQ, Ustadz Ali sedang mempersiapkan acara yang dinanti-nanti oleh Wisudawan Tahfidz Angkatan Ke-2, sembari melihat data di buku catatannya amat teramat penting di dalam ruang kelas bersama koordinator BTHQ Bunda Dila dan Rafi. Ibunda Berlian datang menghampiri.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh", ucapnya

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh ", jawab semua

"Maaf ganggu Pak Ustadz, Bunda Dila dan Rafi", rasa tak enak Bunda Berlian

"Owh tidak Bunda. Tenang saja", saut Ustadz Ali dengan nada lepas

"Alhamdulillah, tinggal menunggu hari ya Ustadz. Wisuda Tahfidznya tidak disangka akan semeriah ini. Mengundang Kepala Dinas dan semua elemen masyarakat. Semoga berkah buat semua.", kata Bunda Berlian bentuk menyemangati

*(Mohon Maaf Bersambung)* 🙏

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun