Setelah warga melaksanakan sholat idul fitri, setiap kepala rumah tangga atau anggota keluarga laki-laki akan kembali lagi ke Masjid untuk kundangan. Kundangan berasal dari Bahasa Jawa yang berarti berkumpul dengan membawa menu makanan dengan tujuan berdoa bersama memohon keselamatan, keberkahan serta memohon ampunan dari Allah SWT baik untuk keluarga yang masih hidup maupun untuk anggota keluarga yang sudah meninggal.
5. Kluputan atau Silaturahmi
Kluputan merupakan kata lain dari saling silaturahmi mendatangi rumah ke rumah untuk saling meminta maaf. Kluputan merupakan tradisi yang khas di kampung. Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri biasanya warga akan mendatangi rumah tetangga kanan kiri saling memaafkan. Yang muda akan mendatangi yang lebih tua, sanak yang jauh akan datang bersilaturahmi. Hal ini menjadi makna sesungguhnya dari lebaran, yakni melebur dosa kepada sesama. Dengan saling memafkan diharapkan setiap manusia akan kembali ke fitrah.
6. Berbagi Ampau Lebaran
Beberapa warga biasanya menyiapkan uang baru untuk diberikan kepada anak-anak, setiap warga akan memberikan dengan jumlah yang berbeda-beda sesuai kemampuan dan keikhlasan masing-masing. Uang tersebut ada yang dimasukkan amplop yang lucu dan ada juga yang tidak menggunakan amplop. Anak-anak biasanya menyebutnya dengan ampau lebaran. Makna dari ampau lebaran adalah berbagi dengan sesama dan memberikan sedekah sebagian dari rezeki yang telah didapatkan. Ampau lebaran biasanya sangat dinantikan oleh anak-anak dan mereka akan sangat suka cita bisa mendapatkan ampau.
7. Hidangan yang Beraneka Ragam
Lebaran menjadi momen berkumpulnya tetangga dan keluarga, biasanya tuan rumah sudah menyediakan hidangan yang berbagai macam untuk menyambut para tamu yang akan datang. Lebaran menjadi momen yang hangat dan menyenangkan.
Demikian adalah beberapa tradisi yang ada di Dusun Djati, salah satu kampung bagian selatan di Kabupaten Lamongan.
Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin.