Kegiatan ini berhasil menarik minat masyarakat setempat dan membekali mereka dengan keterampilan praktis. Beberapa hasil yang dicapai meliputi:
- Peningkatan pengetahuan kesehatan: Masyarakat lebih memahami pentingnya menjaga kadar gula darah serta peran tanaman herbal seperti kulit salak dalam pengelolaan diabetes.
- Pengembangan keterampilan: Peserta pelatihan mampu memproduksi teh melati dari kulit salak secara mandiri dan memahami proses sertifikasi halal.
- Potensi ekonomi lokal: Teh melati dari kulit salak berpotensi dikembangkan menjadi produk ekonomi lokal yang dapat dipasarkan di tingkat desa maupun di pasar yang lebih luas.
Fokus Pengenalan Produk Obat Halal
Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah edukasi tentang pentingnya obat halal. Achmad Syahrir dan Hajar Sugihantoro menjelaskan bahwa selain makanan dan minuman, obat-obatan juga harus mengikuti prinsip syariah agar aman dikonsumsi oleh umat Muslim. Penggunaan obat atau produk herbal yang tidak bersertifikasi halal dapat menimbulkan keraguan, khususnya bagi masyarakat yang taat pada aturan agama. Oleh karena itu, proses sertifikasi halal diperkenalkan dalam rangkaian kegiatan ini, termasuk cara pengajuan dan manfaatnya.
Kegiatan ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat Dusun Krajan. Hasil evaluasi menunjukkan:
- Tingkat kepuasan yang tinggi dari peserta, terutama dalam hal pembelajaran praktis mengenai pembuatan teh kulit salak dan pemahaman tentang pentingnya produk halal.
- Kesadaran yang meningkat: Peserta mulai lebih sadar akan pentingnya memilih produk obat yang halal dan berkualitas, serta manfaat yang dapat diperoleh dari pengobatan herbal.
Program pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi kesehatan melalui pemanfaatan tanaman herbal seperti kulit salak, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya penggunaan produk halal, terutama dalam pengobatan. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, masyarakat diharapkan dapat mengembangkan produk teh herbal ini sebagai alternatif pengobatan alami sekaligus sebagai peluang ekonomi baru yang berbasis lokal dan halal.
Rekomendasi
- Perluasan jangkauan program: Kegiatan serupa dapat diperluas ke desa-desa lain dengan potensi bahan baku herbal yang melimpah.
- Peningkatan akses pasar: Dukungan lebih lanjut diperlukan untuk membantu masyarakat dalam memasarkan produk teh melati dari kulit salak, baik melalui pasar tradisional maupun online.
- Pendampingan sertifikasi halal: Untuk mendukung pemasaran yang lebih luas, masyarakat perlu didampingi dalam proses sertifikasi halal agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar nasional dan internasional.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan bimbingan yang tepat, masyarakat pedesaan dapat diberdayakan untuk memanfaatkan sumber daya alam lokal sebagai solusi kesehatan dan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H