Mereka adalah anak-anak pintar, maka dalam hitungan detik, mereka sudah dapat  memastikan bahwa pesan tersebut hoax atau bukan. Pesan yang telah dikonfirmasi hoax atau bukan, selanjutnya  dipublikasikan melalui saluran yang ada. Saya  juga  akan kerjasama dengan kemeterian dan lembaga lain yang membidangi  desiminasi dan publikasi informasi.
Anak-anak muda ini sesungguhnya  adalah para santri dan mahasiswa. Agar mereka bisa focus berjihad memerangi berita hoax dan cepat dalam bekerja,  sekaligus dapat belajar lebih leluasa, maka saya akan berikan  fasilitas kitab dan buku-buku referensi digital yang tak terbatas dalam  bentuk laptop dan  koneksi internet unlimited. Mereka juga akan saya  beri uang saku. Untuk menghidari iseng atau penyalagunaan  laptop, maka saya akan minta lembaga berkompeten untuk menginventarisasi nomor  ID masing-masing laptop untuk dapat dipantau.
Apabila ini sudah berjalan  dengan baik, maka  saya menjamin bahwa berita hoax yang mengekploitasi agama (Islam) akan sangat berkurang bahkan hilang. Kegaduhan  dalam  kehidupan sosial dan agama  akan sirna dari bumi nusantara. Masyarakat akan hidup tenang dan damai, jauh dari prasangka buruk, fitnah dan adu-domba. Kondisi  seperti  inilah yang  saya dambakan di setiap do'a yang saya panjatkan.  Kondisi kehidupan dunia yang khasanah. Â
Akhirnya saya sadar, ternyata semua itu hanya lamunan "Seandainya saya jadi menteri Agama".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H