Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tes Uji Jurusan Semasa SMK

27 September 2022   08:54 Diperbarui: 27 September 2022   09:43 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. suzuki arashi

Kalau dua hari yang lalu berkutat pada kegiatan komite sekolah, rapat perdana dilanjut rapat dengan orang tua wali peserta didik SMP.

Hari ini minggu kemarin disibukan dengan dunia otomotif, hal ini mengundang denyut nadi pasion sekaligus jurusan saat mengenyam bangku SMK dulu.

Anak sudah mengenyam pendidikan SMP, otak kanannya mulai jalan dengan mencoba dan berkreasi pada roda tunggangannya. Dibekali SPM Vario 150 cc Tahun 2018, dua bulan masuk sekolah sepeda motor tampilannya mulai berubah. emblem timbul tulisan Vario 150 hilang, sokbreker depan dijeblos ceper 2 cm walhasil saat jalan bunyi klek klek.

Sebagai orang tua saya geram dengan kelakuan anak saya. Namun saya teringat masa SMP dulupun sama seperti itu, bedanya saya dulu pinjam motor dari kakak saya. Minta dibeliin motor ke orang tua tidak ujung dikasih hingga saat ini.

Flashback aja, mungkin ini yang dirasa orang tua saya dulu saat saya bandel oprak oprek motor tapi bukan milik sendiri.

Dari sana saya merasa bersyukur anak bisa naik motor milik orang tua sendiri tidak pinjam.

Rasa kesal tetap ada lah wong motor bener ko dipreteli sampai sampai saya ngomel ngomong, kalau gitu sekalian aja rodanya dicopot sambil menampakan muka kesal ke anak saya.

Spion terhitung sudah dua kali ganti, bodi kepala disela sela konektor terdapat bekas congkelan sekarang kondisi motor sudah tidak mulus lagi. Huh...

Belakangan selalu saja emosi dengan anak, perlahan saya arahkan supaya tidak kebablasan dengan cara mengikuti aspirasi anak sewajarnya saja jika permintaannya diambang batas, jelas saya tidak akan memberikan apa yang diinginkan anak saya.

Kembali soal tes uji jurusan masa smk, kali ini anak saya COD lampu variasi rem belakang. Anak minta dipasang, saya berpikir masih ingat tidak jalur arus kelistrikan pada sepeda motor.

Ayo aja, alat obeng kunci sok ada bongkar deh kebetulan saya belum pernah bongkar bongkar SPM Vario, saya pelajari posisi baut dan pola klem pada bodi. Rupanya untuk memasang lamou belakang, bodi harus dilepas semua.

Sudah begitu tidak cukup copot lampu dan ganti ballamp saja, lampu variasi ini hasil rakitan yang disusun sedemikian rupa dari berbagai lampu led. Terdapat juga pengatur kedap kedip.

Ada dua soket konektor bawaan lampu variasi dengan kombinasi kabel warna, sampai disini saya bingung juga. Asal colok saat dites lampu rem menyala namun saat sein kiri on yang nyala sein kanan haduh ga beres ini...

Singkat cerita saya cari literatur cara pahami warna kabel lampu belakang Vario. Benar saja saya salah colok.

Ada 5 warna kabel diketahui warna hitam adalah arus dari kunci kontak saat kontak on lampu belakang otomatis nyala, warna biru muda yakni arus dari saklar sein kanan, warna orange saluran arus dari saklar sein sebelah kiri, hitam garis kuning lampu kota dan hijau sebagai ground.

Soket dan posisi kabel pada lampu variasi tidak sama persis jadi mesti dicari jalur utamanya dulu biar paham sesuaikan saja dengan soket bawaan motor. Clep clep pasang isolasi tes klek on byar nyala sesuai ekspektasi.

Lampu belakang nyala berkedip kaya lampu disco saat direm semua lampu nyala merah kompak begitu lepas rem nyala lampu sesuai intruksi adaptor bawaan. Kedip menari nari.

Begitulah akhirnya tunggu ulah selanjutnya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun