Konsentrasi terpecah ketika corona tak lagi menjadi hal yang langka, setiap hari hitungan menit bahkan detik berita covid-19 tak pernah luput dari telinga dan penglihatan kita. kini konsentrasi itu dipecah dengan adanya wacana pemerintah bagi warga masyarakat yang terdampak covid-19 akan diberikan kompensasi bansos bantuan langsung tunai (BLT).
Sebelumnya terkait dampak covid para pelaku UMKM, Ojek Online, pekerja nonformal, dan nelayan yang sedang masa angsuran pinjaman akan mendapatkan relaksasi kelonggaran angsuran mulai dari 3 bulan, 6 hingga 12 bulan kedepan.
Bagi pelanggan listrik juga demikian, pelanggan dengan voltage 450 va akan digratiskan selama 3 bulan terhitung mulai bulan april dan bagi pelanggan dengan voltage 900 va dikenai tarif 50 persen saja dari tagihan biasanya selama 3 bulan.
Dan itu benar adanya bahwa Suwandi selaku Ketua RT.04/03 Desa Cenang, Songgom-Brebes Jawa Tengah saat ditemui dirumahnya membenarkan bahwa dirinya mengaku didaftarkan tetangganya dan benar setelah token dimasukan cling muncul angka di kwh 186 artinya bisa dipakai selama 3 bulan kedepan.
Suwandi sebagai seorang petani sebenarnya tidak begitu merasakan dampak covid-19 pasalnya walau dalam kondisi hiruk pikuk corona profesinya sebagai petani tidak terganggu buktinya Suwandi masih beraktivitas menanam padi dan tanaman hortikultura di sawah seperti biasa. Namun dirinya mengaku senang mendapatkan token listrik gratis selama 3 bulan.
Lain warga lain pula birokrasi yang ada di desa, Pemerintahan Desa dengan adanya covid-19 cukup direpotkan posko yang dibuka sejak 27 Maret 2020 hingga kini masih terus menerima laporan dari setiap pemudik yang pulang kampung. Dan sekarang dengan ada informasi terkait bansos BLT Desa Makin was was.
Persoalan siapa yang berhak mendapat bansos hingga hal terburuk yang mungkin terjadi jika bansos dirasa tidak rata, walau jelas dalam surat edaran terkait juknis dan penerimanya namun didesa tidak sesederhana itu. yang mendapat bansos merasa senang yang tidak dapat jelas akan menjudge Kepala Desa sampai perangkatnya bisa bisa didemo.
Dibayangkan bakal ruwed, Kepala Desa bingung bagaimana dalam menentukan arah lebijakannya jika dengan asumsi 30 persen dana desa perolehan, maka di Desa Cenang Songgom-Brebes dihitung kasar keluarga yang berhak mendapat bansos diluar PKH 428 KK dan BPNT 764 KK kisaran 300 KK saja.
Bisa dibayangkan bagaimana nanti keruwedan yang timbul, dari Jumlah total Kepala Keluarga 2.588 yang akan mendapatkan bansos 1.400 KK. Ada potensi 1.000 KK yang bisa saja mereka protes dan minta bansos.
Apalagi dalam pendataan sebagai garda terdepan adalah para ketua RT jelas mereka akan mendata warganya tanpa pandang bulu takut jika nanti pada waktunya terkena imbas didemo oleh warga yang tidak terdata.
Semoga asumsi ini tidak terjadi covid segera pulang warga kembali tenang.