Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pantau ODP, Pemdes Cenang Berlakukan Piket

1 April 2020   14:52 Diperbarui: 1 April 2020   14:50 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lembar pantau ODP dok.pri

Sejak Jum'at, 27 Maret 2020 bahwa info local lockdown Ibu Kota Jakarta, warga rantau berangsur mudik. Sampai dengan hari ini data ODP terus bertambah tepat pukul 14.15 Waktu setempat jumlah ODP yang berhasil dicatat ada 379 orang.

Pemudik yang melaporkan diri diketahui mendapat info dari sosial media Facebook dan Whatsapp. Bahwa setiap pemudik wajib lapor ke posko desa dari orang yang mudik sebelumnya dan ini memudahkan petugas posko mereka tinggal standby di pos jaga pemudik akan menghampirinya.

Pemudik yang datang diminta cuci tangan lalu ditembak dengan jarak satu meter didepan petugas untuk mengetahui berapa derajat suhu tubuhnya. Setelah diperiksa pemudik diberi selembar kertas yang tertulis himabauan tidak keluar rumah atau isolasi mandiri selama 14 hari jika dalam masa pantauan terdapat gejala pilek batuk demam bahkan sesak nafas, ODP diminta menghubungi nomor petugas yang tertera dilembar kertas tersebut.

Lembar pantau ODP dok.pri
Lembar pantau ODP dok.pri
Ristono warga dusun cenang, Rt.03/03 Desa Cenang, Songgom-Brebes mengaku kesulitan saat hendak mudik pasalnya banyak protokoler yang wajib dilalui.

" pan balik be repot mas, ning terminal ya dipriksa ning kene dipriksa maning."ungkap Ristono saat dimintai keterangan di posko desa.

Kondisi ini yang kemudian Pemdes Cenang, memandang perlu untuk dibuatkan jadwal oiket pos jaga.

" Pos jaga harus ada dan terjadwal petugasnya, ini bertujuan agar petugas bisa istirahat dan tetap terjaga kesehatannya." Terang Junedi selaku Kepala Desa Cenang.

Maka dibuatlah jadwal piket tugas posko yang dalam hal ini petugas terdiri dari kader kesehatan desa, perangkat desa dan lembaga lain yang ada di desa. 

Kader kesehatan desa yang notabene Perempuan maka kebagian jadwal pagi hingga siang, untuk perangkat desa piket pagi siang hingga malam hari dan besoknya lepas tugas alias libur piket begitu juga masyarakat lain yang kena jadwal piket.

Dari hari kehari ada saja pemudik yang pulang kampung padahal himbauan pemerintah jelas bagi perantau tidak boleh mudik hal ini sejalan dengan terus bertambahnya kasus terkonfirmasi di seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun