Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ku Jepret Dirimu, Ku Jadikan Tulisan

9 Maret 2020   10:32 Diperbarui: 9 Maret 2020   10:31 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesak tapi tiada orang, ramai tapi sepi itu yang ku rasakan kala nunggu panggilan antrian yang tak kunjung datang.

Satu jam lebih terkapar duduk dikursi dengan sandaran besi berlubang. kursi duduk itu bang!

Mau bertanya pada siapa nomor antrian terkini ko masuk duluan, padahal angkanya diatas nomor saya. Bertanya tapi tak bersuara pandangam lagi lagi tertuju pada benda merah yang tergantung di dinding tepat arah pukul 1 depan saya.

Bokong mulai gusar gesar geser panas dirasa pikiran suntuk, beda dengan benda merah itu tergantung tenang tanpa rasa. Tertulis APAR sebuah alat pemadam api ringan keberadaannya saat ini tenang karena tak mungkin digunakan sebab situasi lagi aman.

Dia tak akan bergerak selama tidak ada kobaran api yang mengancam. Dia juga disiapkan bukan untuk pajangan melainkan sebagai standar keselamatan ringan sekaligus pembuktian nilai suatu pelayanan.

APAR Alat Pemadam Api Ringan tak pernah usang  sesekali mungkin diisi ulang tapi tak pernah pulang karena dia hanya pelengkap ruang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun