Kata manis yang terucap Lisan dan tutur kata yang begitu mengkilap Mengusik sukma dan jiwa dalam gelap Cahaya yang begitu penuh dengan harap Sejarah dan masa depan seluruhnya kau ungkap Dua masa yang saling menatap Menabur madu yang begitu gemerlap Semua pesona kini telah engkau tancap Buaian kata termanis Dari seorang lnm yang mengiris Yang takkan pernah habis Telah tertanam dan tertulis Mulut sang lnm yang manis Ternyata hanyalah sebuah kebohongan yang mulai terkikis Walau dalam gelar haji terlukis Tapi, kini ku sadar itu hanyalah luka yang miris Kini ku terluka hati Termakan racun yang telah terpati Buah dari kecerobohan dan tidak hati-hati Membuatku melayang dan seakan mati Korban dari ambisi sejati untuk menghilangkan yang asli Yang asli takkan pernah mati Persebaya 1927 yang penuh dengan makna dan arti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H