Media sosial Tiktok kian banyak penggunanya. Tak hanya kalangan masyarakat biasa, kalangan profesional pun semakin memanfaatkan Tiktok. Tak terkecuali kalangan tenaga kesehatan (nakes).Â
Namanya pekerjaan, pasti tak lepas dengan aneka macam permasalahan. Semakin mudahnya dalam mengunggah video pendek, Tiktok menjadi salah satu media sosial yang banyak digunakan untuk mencurahkan (curhat) isi hati para penggunanya.
Dalam sebuah unggahan Tiktok.com/@cumaburuhbiasa menuliskan curahan isi hatinya tentang pasien-pasiennya. Ini sifatnya umum. Tidak menuliskan nama pasien tertentu. Berikut kutipan curhatnya.Â
Masih menjadi misteri. Dokter telat, yang dimarahin Perawat. Kamar ranap (rawat inap) penuh, yang dimarahin Perawat. Hasil laborat prosesnya lama, yang diubrek-ubrek Perawat.
Nunggu farmasi lama, yang dibentak-bentak Perawat. Obat BPJS habis, yang diprotes Perawat. Peraturan BPJS berubah, yang didebat Perawat. Secinta itukah pasien sama kami (Perawat). Sampai semua hal, hanya nama kami (Perawat) yang diingat.
Sebagai seorang Perawat, penulis pernah merasakannya. Dan saya yakin, rekan sejawat Perawat yang lain pun pernah merasakannya. Walau tak semuanya, paling tidak satu atau dua diantara yang dituliskan diatas, saya yakin mereka pernah mengalaminya.
Begitulah Perawat, sebagai garda terdepan, Perawat dianggap mengetahui  banyak hal tentang pernak pernik di layanan kesehatan.Â
Dari urusan remeh temeh sampai urusan yang serius. Perawat itu dituntut tahu banyak hal. Dari urusan kebersihan ruangan, administrasi rumah sakit, rencana pengobatan, sampai urusan yang sifatnya pribadi.Â
Perawat kadang ditanya, lebih enak dokter yang ini apa yang itu. Kalau ini kenapa, kalau itu kenapa. Padahal sebagai seorang profesional kita harus bisa menjaga nama baik rekan kerja kita. Tapi saking nyamannya pasien, akhirnya sampai sebegitu mudahnya mereka nanya ini dan itu pada Perawat.Â
Itulah Perawat. Dengan segala keterbatasannya, menurut penulis, Perawat dianggap sebagai tempat yang nyaman untuk curhat oleh para pasien. Jika ada sejawat yang dianggap jutek atau kurang ramah untuk curhat, namanya juga manusia. Perawat memiliki beragam karakter.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H