Â
[caption caption="Foto by google"][/caption]
Perebutan gelar juara dunia badminton di Jakarta memasuki hari terakhir. Event yang dinamai Total BWF World Championships 2015 ini digelar di Istora Senayan, Jakarta.Â
Istora (Istana Olahraga) senayan yang berkapasitas 15.000 penonton, pun dipenuhi puluhan ribu penonton. Salah satu komentator pertandingan sempat berujar bahwa atmosfer istora senayan sungguh luar biasa. Penonton sangat antusias dan menggelorakan semangat para pemain yang datang.
Ditengah jumlah penonton yang banyak itu, seringkali saya mendengar pihak organizer yang mengingatkan penonton untuk tidak menggunakan flash kamera. Himbuan organizer itu disebabkan seringnya penonton menggunakan flash kamera saat pertandingan sedang berlangsung.
Sebuah LCD screen ukuran jumbo sebenarnya sudah terpasang di dalam stadium. Screen besar ini menampilkan logo besar, NO FLASH! Tapi, masih saja penonton membandel.
Di masa kemerdekaannya yang sehari lagi memasuki 70 tahun, masih saja banyak orang-orang yang maunya menang sendiri. Tak mau menghormati sebuah aturan.Â
Ada rasa malu sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.
Memang, sebuah permainan badminton tak akan meriah tanpa ramainya penonton. Tapi, hendaknya para penonton mematuhi aturan indoor stadium. Kasihan para pemain yang terganggu oleh ulah penonton yang menggunakan flash kameranya.Â
Yuk bersikap lebih baik demi bangsa Indonesia yang lebih bermartabat di mata dunia. Mungkin urusan jeprat-jepret pakai flash ini dianggap sebagai urusan remeh temeh bagi sebagian orang, namun menurut saya pribadi, ini merupakan hal yang perlu mendapat perhatian.
Memang kita tak tau siapa yang memakai flash kamera itu, bisa jadi penonton berkewarganegaraan lain. Namun alangkah baiknya, kita sebagai warga bangsa harus menunjukkan sikap elegan dalam masalah ini.
Sikap santun kita di kancah internasional merupakan representasi bangsa di mata dunia.
Saya bukanlah manusia sempurna, namun melalui tulisan ini saya mengajak, Yuk jadikan momentum 70 tahun Indonesia Merdeka sebagai momen perubahan. Momen perubahan sikap pribadi menjadi lebih baik.Â
Lakukan hal-hal kecil di sekitar kita. Demi perubahan Indonesia yang lebih baik.
Dukhan, 16 Agustus 2015
@sugengbralink
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H