Mohon tunggu...
Sugeng R. Bralink
Sugeng R. Bralink Mohon Tunggu... Perawat - Pekerja Migran Indonesia di Qatar

Berbagi tak selalu dengan harta. Dengan karya jurnalisme yang benar dan terpercaya, kita bisa berbagi kebaikan untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kalau Mau Jujur, Jujur Sajalah!

16 Juli 2012   18:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13424645011198436461

Kata Jujur dalam bahasa arab adalah Shiddiq. Shiddiq (jujur, benar) adalah lawan kata dari kidzb (bohong atau dusta). Jujur adalah kesesuaian antara berita yang disampaikan dan fakta, antara fenomena dan yang diberitakan, serta antara bentuk dan substansi. Dalam bahasa inggris, jujur diterjemahkan menjadi honest yang artinyafree of deceit and untruthfulness (Oxford dictionaries), bisa diartikan bebas dari penipuan atau kebohongan. Dalam keseharian kita, terkadang kita mendengar orang mengucap "Jujur Saja Ya, Saya itu, bla bla bla....." atau  "Kalau Mau Berkata Jujur, sebenarnya Saya, bla bla bla....". Lha wong mau jujur kok mesti bilang. Jujur yang nggak usah bilang lah. Hendaknya dalam setiap perkataan dan perbuatan kita harus jujur tanpa embel-embel "Jujur Saja Ya" atau "Kalau Mau Berkata Jujur", dan sebagainya. Apa sih sulitnya berkata jujur? Apa jujur itu barang yang mahal harganya? Atau jujur itu menjadikan lidah kita sulit bergerak? Memang ada beberapa alasan yang menjadikan kita tidak berkata jujur. Misalnya saja ketika kita bertemu dengan seorang yang berencana membunuh rekan atau keluarga kita, tentu kita akan berkata bohong kepada si calon pembunuh tadi tentang keberadaan rekan atau keluarga kita. Kalau misal kita berkata jujur, tentu saja kita akan turut ambil bagian dalam pembunuhan berencana tersebut. Dan ada alasan-alasan atau kondisi tertentu yang mewajibkan kita untuk berbohong demi hal yang lebih baik. Akan tetapi dalam banyak situasi dan kondisi, kita sebagai umat beragama dan berahlak, tentu diajarkan untuk senantiasa berkata jujur. Rasulullah SAW berpesan dalam sabdanya "Aku adalah pemimpin di rumah yang ada tengah di surga bagi orang-orang yang meninggalkan dusta, walaupun dalam keadaan senda gurau." [HR. Abu Dâwud 4800 dari hadits Abu Umâmah Radhiyallahu ‘anhu]. Maka dari itu, biasakanlah berkata dan berbuat jujur tanpa embel-embel. Budayakanlah berkata dan berbuat jujur dalam setiap sendi kehidupan. Insha Allah jaminan Allah itu nyata adanya. Allah SWT berfirman yang artinya "Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." [ QS: Hûd:15-16]. Jujur bukan berarti Hancur. Tapi dengan kejujuran akan membawa kemakmuran, Insha Allah. Wallahu a'lam bisshowab. Dukhan, 16 Juli 2012 Ramadan Sebentar Lagi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun