Tunggu sebentar, bagi yang mendukung soal pengecetan itu, didasarkan pada rencana yang sudah dibuat sejak tahun 2019. Namanya juga rencana, tidak tahu apa dan bagaimana yang akan terjadi baik ketika rencana itu belum ditunaikan, atau malah ketika sedang dilakukan.
Tapi saya rasa perawatan dan pengecatan pesawat itu tetap perlu, bukan pertimbangan dana, melainkan itu sebagai simbol bagi negeri ini. Mungkin bisa juga itu dimaknai sebagai bagian dari bentuk harga diri sebuah bangsa.
Seperti misal, saat negeri ini baru terbentuk, Soekarno sebagai presiden pertama perlu transportasi untuk mengubungkan seluruh wilayah berupa kepulauan di negeri ini. Dan transportasi yang cepat adalah pesawat. Padahal saat itu, kondisi keuangan negeri belum stabil, kemlaratan terjadi di mana-mana, serta segala regulasi belum tertata dengan rapi.
Kondisinya mungkin sama dengan hari ini, yang semua negeri dan semua warga sedang mengalami kondisi sulit. Masa paceklik.
Bedanya mungkin hanya pada dulu, saat Presiden Soekarno membeli pesawat semua diprakarsai oleh rasa nasionalisme yang tinggi. Sedangkan sekarang, masyarakat telah jenuh dengan drama pemangku kebijakan yang tidak hanya mementingkan diri sendiri, namun juga merugikan masyarakat sampai ke akar-akarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H