Mohon tunggu...
Sugeng Eka Pangestu
Sugeng Eka Pangestu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pekerja Seni dan Pemerhati Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bergerilya ala Seniman "KOTA"

11 Agustus 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_128306" align="alignleft" width="473" caption="sebagian anggota komunitas"][/caption] Modal awalnya adalah semangat pengabdian dan kebersamaan, sejak dibentuknya Komunitas ini tidak memiliki modal sedikitpun. Namun komunitas ini punya tekad yang kuat untuk ikut membangun dan mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa yang positif melalui kegiatan-kegiatan berkesenian. Komunitas Perupa Kota Tua (KOTA) adalah komunitas yang terdiri dari para perupa dari berbagai latar belakang pendidikan dan usia yang mempunyai komitmen bersama untuk turut ambil bagian dalam perkembangan sejarah kesenirupaan di Indonesia dan dunia. Melalaui kegiatan-kegiatan kesenirupaan komunitas ini berusaha membangun kebersamaan, persaudaraan dan solidaritas diantara perupa. Yang dikemudian hari dengan adanya komunitas ini diharapkan terbangun karakter perupa-perupa Indonesia yang kuat dan mandiri. Namun dengan fasilitas dan pendanaan yang minim, kami terpaksa dengan penuh semangat harus bergerilya dalam melakukan semua kegiatan-kegiatan tersebut. Banyak program dan agenda yang telah disusun bersama, dan mencoba untuk menjalin kerjasama dengan instansi lain untuk melaksanakan program yang telah disusun. "Minimnya dana bukan alasan bagi kami untuk berhenti bergerilya, malakukan kegiatan-kegiatan berkesenian, masyarakat harus tahu bahwa Jakarta punya banyak seniman, punya banyak pelukis. Dan yang penting masyarakat harus tahu bahwa Jakarta punya banyak karya yang harus diapresiasi secara positif" begitu tutur salah satu pengurus KOTA ini. Komunitas ini dibentuk pada hari Minggu, 24 April 2011, dihadiri oleh sekitar 25 orang yang peduli dengan komunitas ini. Namun sebelum komunitas ini terbentuk kegiatan-kegiatan rutin seperti melukis bersama, diskusi, artist goes the school dan sarasehan kesenirupaan dll, sudah dimulai beberapa bulan sebelumnya. [caption id="attachment_128321" align="alignleft" width="300" caption="Melukis bersama dalam satu kanvas"][/caption] Melukis on the spot di lokasi-lokasi yang telah disepakati merupakan kegiatan rutin komunitas ini, kegiatan ini sebagai upaya menarik perhatian pengunjung Kawasan Kota Tua melalui kegiatan melukis. Lokasinya berpindah-pindah dari Stasiun Beos hingga pelabuhan Sunda Kelapa. Selain itu kegiatan rutin kami adalah mengunjungi sekolah-sekolah dengan siswa yang berkebutuhan khusus. Seperti halnya pada Rabu, 10 Agustus 2011 kemarin, kami mengunjungi SD-SMP Talenta, dimana siswanya adalaah anak-anak yang memerlukan bimbingan khusus, karena mengindap Authis. Di tempat ini kami melakukan interaksi dan pendekatan dengan para siswa, target dari kegiatan ini adalah berbagi dan bermain bersama melakukan aktifitas berkesenian, sebab penderita Authis ini adalah penyimpan memori dan energi yang lebih dan kami ikut serta menyalurkannya lewat melukis. Mengapa memilih “Kota Tua” sebagai nama komunitas ini? Sebagaimana kota-kota besar di dunia, sebuah kota sudah dikatakan sudah tua apabila kota tersebut sudah melewati usia diatas 100 tahun. Dan di Kota Tua inilah terdapat sumber-sumber inspirasi dengan karakter bangunan-bangunan yang dapat dijadikan objek karya seni. Nilai sejarah yang dimiliki kota tua ini perlu untuk dilestarikan. Itulah sebabnya  Kota Tua kami jadikan nama untuk “Komunitas Perupa Kota Tua” atau KOTA. Selain itu setiap sudut kota tua adalah sumber inspirasi bagi seniman dalam melukis, karena bangunan-bangunan tua yang ada ditambah aktifitas kehidupan di Kawasan Kota Tua merupakan objek lukis yang menarik dan eksotik. [caption id="attachment_128316" align="alignright" width="300" caption="on the spot painting"][/caption] Jakarta sebagai ibukota juga memiliki sebuah kawasan kota tua yang terletak di antara wilayah barat dan utara Jakarta. Di kawasan tersebut terdapat beberapa bangunan yang sudah berusia, bangunan tersebut diantaranya yang kini sudah menjadi Museum seperti ; Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni rupa dan Keramik, Museum Bahari, Jembatan Intan juga ada di ujung utara Jakarta terdapat Pelabuhan Sunda Kelapa. Kini tempat-tempat tersebut manjadi daya tarik sendiri bagi warga kotanya juga warga-warga lain dari luar kota bahkan turis-turis mancanegara pun tertarik untuk mengunjunginya. Demikianlah, sedikit tentang komunitas perupa kota tua, mungkin diantara kompasianer ada yang ingin bergabung, komunitas ini terbuka luas buat siapapun yang peduli dengan keberadaan kota tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun