Mohon tunggu...
Sugeng Hardianto
Sugeng Hardianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha Mandiri

Pemerhati sosial, penikmat kuliner dan penyuka keindahan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dari Mana Minyak Goreng di Dapur Kita Berasal?

27 Oktober 2016   21:52 Diperbarui: 28 Oktober 2016   08:18 3059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minyak goreng tentunya sudah sangat kita  pahami penggunaannya dalam kehidupan kita sehari hari apalagi kultur kuliner masyarakat Indonesia tidak lepas dari yang namanya gorengan dan bahkan makan pun kalau tidak ada gorengan rasanya kurang lengkap. Tetapi tahukah kita dari mana asal muasal minyak goreng itu sampai di dapur kita?  dari buah apakah dia? bagaimana cara memproduksinya?

Dulu minyak goreng adalah dibuat dari minyak kelapa dan Generasi nenek kita banyak yang memproduksi sendiri minyak goreng dari buah kelapa dengan alat alat yang sederhana, Tetapi sekarang Minyak goreng sebagian besar bukan lagi diproduksi dari minyak kelapa tetapi dari buah kelapa sawit dan sudah diproduksi dengan menggunakan Teknologi Modern.

Tahun 1848 tanaman kelapa sawit masuk ke Indonesia dan daerah-daerah lain di Asia sebagai tanaman hias. Ada 4 tanaman yang ditanam di Kebun Raya bogor (Botanical Garden) Bogor, dahulu bernama Buitenzorg, dua berasal dari Bourbon (Mauritius) dan dua lainnya dari Hortus Botanicus, Amsterdam (Belanda). 

Pada tahun 1853 keempat tanaman tersebut telah berbuah dan bijinya disebarkan secara gratis. Pada pengamatan tahun 1858, ternyata keempat tanaman tersebut tumbuh subur dan berbuah lebat. Walaupun berbeda waktu penanaman (asal Bourbon lebih dulu dua bulan), tanaman tersebut berbuah dalam waktu yang sama, mempunyai tipe yang sangat beragam, kemungkinan diperoleh dari sumber genetik yang sama (Rutgers, 1922).

Saat ini perkebunan kelapa sawit di Indonesia sudah mencapai lebih dari 14 Juta ha tersebar di sumatera , Kalimantan , sulawesi dan sekarang sudah merambah papua , Perkebunan Kelapa sawit ini di usahakan mulai dari tingkat  petani  perorangan , perusahaan menengah dan sebagian lagi diusahakan oleh korporasi korporasi besar seperti Minamas Plantation, salim, Sinarmas dan masih banyak lagi.

Tanaman Kelapa sawit masih satu keluarga dengan Kelapa . Tanaman tersebut yang diolah adalah Buah nya . Dalam Buah kelapa sawit terdapat Serabut dan juga Inti . Serabut dari buah sawit inilah yang akan diperas dan menghasilkan minyak asal atau disebut dengan CPO ( Crude Palm oil ) sedangkan bijinya  setelah dikeluarkan dari cangkangnya akan menghasilkan biji atau disebut kernel dan kalau di peras akan menghasilkan minyak kernel atau PKO (Palm kernel Oil).

Pengolahan Kelapa sawit

Buah kelapa sawit yang sudah dipanen oleh para petani atau karyawan perusahaan akan dikirimkan ke PKS (Pabrik kelapa sawit ) untuk diproses menjadi CPO .

Proses pengolahan kelapa sawit dimulai dengan melakukan perebusan yaitu semacam bejana bertekanan dengan menggunakan steam / uap panas yang dihasilkan Oleh Boiler dengan tekanan 2,8 sampai 3 bar dengan menggunakan Sterilizer atau rebusan. Tujuan dari proses perebusan ini adalah untuk mematikan enzym yang bisa merusak mutu dari minyak CPO juga untuk melunakkan sehingga memudahkan untuk proses pengepressan.

Sterilizer
Sterilizer
Proses selanjutnya adalah pengepressan dengan menggunakan alat press khusus yang memang didesign untuk melakukan press sehingga terpisah antara minyak dan serabutnya.

Dari stasiun Press inilah sudah terpisah antara minyak yang masih kotor dan fibre yang mengandung Nut /inti . Minyak kotor ini kemudian masuk ke stasiun berikutnya yaitu Klarifikasi yang bertujuan untuk memurnikan minyak yang masih kotor tadi dengan metoda pengendapan dan sentrifugal sehingga dihasilkan CPO ( Crude Palm Oil )

Stasiun Press
Stasiun Press
stasiun Klarifikasi
stasiun Klarifikasi
Minyak CPO inilah yang nantinya sebagai bahan dasar minyak goreng setelah dikirimkan ke pabrik Refinery yang melakukan pengolahan lebih lanjut dari minyak CPO ini.

Sedangkan fibre yang masih mengandung Nut diambil inti / kernel di stasiun Nut Plant dengan menggunakan metoda pemisahan udara.

Nut Plan
Nut Plan
Pabrik kelapa sawit umumnya menggunakan fibre tadi sebagai bahan bakar dari boiler dan boiler memproduksi uap tekanan tinggi yang dipergunakan sebagai pembangkit tenaga listrik Steam Turbine dan  steam tersebut untuk proses pengolahan.

Stasiun Boiler
Stasiun Boiler
08-power-house-turbine-581213b33cafbd4f2392c8b0.jpg
08-power-house-turbine-581213b33cafbd4f2392c8b0.jpg
Jadi Pabrik kelapa sawit termasuk salah satu pabrik yang ramah lingkungan karena menggunakan energi terbarukan yaitu dengan menggunakan bahan bakar fibre yang merupakan  produk samping dari pengolahan kelapa sawit.

Semua gambar bersumber dari: Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun