Mohon tunggu...
Sufyan Ilyas
Sufyan Ilyas Mohon Tunggu... Dosen - Nikmat Tuhan Mu yang manakah yang engkau dustai

“Always be yourself and never be anyone else even if they look better than you Because Real success is determined by two factors. First is faith, and second is action”

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Misi Yahya Staquf Sebenarnya

18 Juni 2018   23:38 Diperbarui: 18 Juni 2018   23:49 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yahya Staquf menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakir terkait kunjungan ke Israel untuk memberi kuliah umum yang diadakan di Abba Eban Hall, Truman Institute, Hebrew University, Mount Scopus. Kuliah umum bertemakan "Islamic without Violence-An Indonesian Perspective on the Israeli- Palestinian Conflict" beberapa rapa hari yang lalu. 

Kunjungan tersebut menjadi buah bibir dikalangan masyarakat mengingat Israel adalah negara yang di akui sebagai penjajah atas tanah Palestine oleh mayoritas sehingga kunjungan tersebut menjadi tanda tanya besar atas undangan Yahya Staquf ke Israel.

Kunjungan ke Israel dianggap sebagai pengkianatan terhadap Bangsa Indonesia yang dilakukan oleh Yahya Staquf ke Palestina karena Indonesia sepenuhnya mendukung kemerdekaan Palestina atas penjajahan Israel, namun kehadiran Yahya Staquf ke Israel dianggap sebagai bumerang bagi hubungan Indonesia dengan Palestina. 

Pro kontra tersebut muncul bukan hanya di Indonesia namun Kementerian Luar Negeri juga mengutuk kehadiran Yahya Staquf ke Israel, dalam beberapa versi media mereka juga menyebutkan bahwa Yahya Staquf adalah tokoh munafik yang rela munjual agama dengan kesejahteraan dirinya. 

screenshot pribadi
screenshot pribadi
Hal tersebut merupakan sudut pandang yang wajar mengingat Indonesia adalah negara yang masyarakatnya Muslim terbesar di dunia seharusnya Yahya Staquf menolak undangan tersebut karena akan mencoreng nama baik Muslim di mata dunia, banyak yang menyayangkan seorang Tokoh dari organisasi Islam terbesar dunia telah diperalat oleh Israel. 

Bila di tilik dari sudut pandang yang lain kunjungan tersebut bukanlah semata-mata untuk memberi kuliah umum saja ataupun sekedar untuk kepentingan pribadi. Kunjungan Yahya ke Israel merupakan perwujudan Misi pendekatan untuk perdamaian Palestina karena beberapa tulisan beliau jauh sebelum undangan itu muncul Yahya berharap memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dalam perdamain tersebut.

Misi perdamaian untuk Palestina bisa dilakukan oleh siapapun dan dengan cara apapun baik itu melalui peperangan, negosiasi maupun langkah pendekatan terlebih dahulu, beliau berharap tokoh-tokoh di Indonesia harus ikut memikirkan hal tersebut dengan melakukan langkah-langkah konkrit. 

Maka melihat tulisan beliau tersebut semoga kehadiran Yahya Staquf ke Israel bukanlah pengkhianatan namun merupakan Misi pendekatn untuk kemaslahatan rakyat Palestina seperti yang pernah beliau sampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun