Mohon tunggu...
aldis
aldis Mohon Tunggu... Insinyur - Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise, Transformasi Digital, Travelling,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

DIY Syndrom, Ilusi Freak Control Aplikasi yang Merugikan Organisasi

29 Agustus 2024   14:23 Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa DIY Syndrome bisa merugikan? Biaya yang membengkak, waktu pengembangan yang lama, kualitas dan keamanan yang diragukan, serta pengalihan fokus dari tugas utama institusi adalah beberapa alasan mengapa fenomena ini sering kali tidak memberikan manfaat yang sebanding dengan risikonya. 

Misalnya, mencoba meniru tingkat kualitas dan keamanan layanan pihak ketiga seperti Gmail atau Apache adalah tugas yang sangat sulit dan berisiko, dan fokus pada pengembangan aplikasi internal dapat mengalihkan sumber daya dari tugas utama institusi.

Oleh karena itu, penting bagi institusi untuk menakar kembali kebutuhan DIY mereka. Memahami bahwa tidak semua hal harus dilakukan sendiri, dan bahwa terkadang solusi yang paling bijaksana adalah menggunakan apa yang sudah ada, dapat membantu institusi menghindari jebakan DIY Syndrome dan fokus pada apa yang benar-benar penting dan mendesak. 

Dalam konteks ini, analisis cost-benefit yang mendalam dan penilaian risiko yang tepat sangat diperlukan sebelum memutuskan untuk mengembangkan aplikasi internal. Hanya dengan pendekatan yang bijaksana inilah institusi dapat memastikan bahwa mereka membuat keputusan yang benar-benar mendukung misi dan tujuan strategis mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun