Di era digital yang serba cepat ini, institusi pendidikan menghadapi tantangan besar untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan mereka. Ibarat sebuah kapal yang berlayar di lautan teknologi, institusi pendidikan perlu navigasi yang tepat agar tidak terjebak dalam badai perubahan.Â
Salah satu inovasi yang dapat menjadi kompas dalam perjalanan ini adalah penerapan Massive Open Online Courses (MOOC). kampus, sebagai institusi pendidikan tinggi yang progresif, memiliki peluang besar untuk memanfaatkan MOOC guna memperluas jangkauan dan meningkatkan mutu pendidikan. Untuk memastikan keberhasilan implementasi sistem MOOC, penggunaan framework Val IT dapat menjadi pendekatan yang efektif dan sistematis.
Mengapa MOOC?
Langkah pertama dalam penerapan framework Val IT adalah mengidentifikasi nilai yang ingin dicapai. kampus berupaya menyediakan platform MOOC dengan beberapa tujuan utama. Pertama, meningkatkan akses pendidikan. Dengan MOOC, mahasiswa dari berbagai daerah dapat mengakses materi kuliah tanpa harus berada di kampus. Ini sangat penting untuk menjangkau mereka yang tinggal di daerah terpencil.Â
Kedua, memperluas jangkauan kampus. MOOC dapat menarik calon mahasiswa potensial yang mungkin belum pernah mempertimbangkan kampus sebelumnya. Ini membuka peluang untuk peningkatan jumlah pendaftaran mahasiswa baru. Ketiga, memperkuat reputasi kampus.Â
Dengan menyediakan pendidikan yang modern dan inovatif, kampus dapat memperkuat citranya sebagai institusi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Terakhir, meningkatkan pendapatan. Kursus berbayar dan sertifikasi melalui MOOC dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi kampus.
Kasus Bisnis: Menghitung Biaya dan Manfaat
Dalam membangun kasus bisnis, analisis biaya-manfaat dan risiko menjadi elemen kunci. Pengembangan dan implementasi sistem MOOC memerlukan investasi yang signifikan, tetapi manfaat jangka panjangnya juga tidak dapat diabaikan. Biaya-biaya yang harus dipertimbangkan meliputi pengembangan platform, pengadaan infrastruktur TI, pelatihan staf, dan pemasaran. Di sisi lain, manfaat yang diharapkan termasuk peningkatan jumlah mahasiswa, peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan citra kampus, dan peluang kemitraan.
Namun, setiap investasi pasti memiliki risiko. Dalam hal ini, risiko keterlambatan pengembangan, rendahnya partisipasi mahasiswa, masalah teknis, dan resistensi dari dosen harus diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Dengan melakukan analisis risiko yang komprehensif, kampus dapat mempersiapkan strategi mitigasi yang efektif untuk menghadapi tantangan-tantangan ini.
Investasi dan Pengambilan Keputusan yang Bijak
Setelah kasus bisnis dibuat, langkah selanjutnya adalah mendapatkan persetujuan dari pimpinan kampus. Ini melibatkan presentasi kasus bisnis kepada komite eksekutif atau dewan pengelola untuk mendapatkan dukungan finansial dan strategis. Penetapan anggaran dan jadwal implementasi yang jelas sangat penting pada tahap ini. Dengan dukungan penuh dari pimpinan, proyek MOOC dapat dimulai dengan dasar yang kuat dan terencana.
Framework Val IT menekankan pentingnya manajemen portofolio dalam mengelola investasi TI. Untuk kampus, ini berarti memasukkan proyek MOOC ke dalam portofolio investasi TI kampus dan memastikan bahwa proyek ini sejalan dengan inisiatif pendidikan digital lainnya. Prioritas harus diberikan pada alokasi sumber daya yang tepat, pengelolaan jadwal implementasi, dan koordinasi dengan inisiatif TI lain di kampus. Dengan manajemen portofolio yang baik, kampus dapat memastikan bahwa semua proyek TI berjalan selaras dan mendukung visi serta misi institusi.
Memantau dan Mengukur: Evaluasi Berkelanjutan untuk Keberhasilan
Tahap akhir dari framework Val IT adalah pemantauan dan pengukuran kinerja. Ini mencakup penggunaan KPI (Key Performance Indicators) untuk menilai sejauh mana tujuan proyek telah tercapai. Beberapa KPI yang relevan untuk sistem MOOC meliputi jumlah mahasiswa yang mendaftar dan menyelesaikan kursus, tingkat kepuasan mahasiswa, peningkatan pendapatan, dan feedback dari dosen dan staf. Pemantauan kinerja secara real-time melalui dashboard dan laporan rutin kepada pimpinan kampus sangat penting. Evaluasi periodik dan penyesuaian strategi berdasarkan feedback dan data yang dikumpulkan akan memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas sistem MOOC.
Implementasi MOOC di kampus
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh kampus dalam mengimplementasikan sistem MOOC.Â
Pertama, melakukan survei kebutuhan dari mahasiswa, dosen, dan calon mahasiswa potensial untuk memahami kebutuhan spesifik mereka terhadap kursus daring. Kedua, menyusun dokumen kasus bisnis yang mencakup analisis biaya-manfaat dan risiko, kemudian mempresentasikannya kepada pimpinan kampus untuk mendapatkan persetujuan. Ketiga, mendapatkan persetujuan anggaran dari pimpinan kampus dan menetapkan tim proyek yang terdiri dari staf TI, dosen, dan perwakilan mahasiswa.Â
Keempat, memasukkan proyek MOOC ke dalam portofolio investasi TI kampus, mengelola jadwal implementasi dan alokasi sumber daya, serta memastikan proyek MOOC sejalan dengan inisiatif TI lainnya di kampus. Terakhir, menggunakan dashboard untuk memantau penggunaan dan kinerja platform MOOC, mengumpulkan feedback dari pengguna, melakukan penyesuaian berdasarkan data yang diperoleh, dan melaporkan kinerja platform MOOC kepada pimpinan kampus secara rutin.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kampus dapat memastikan bahwa investasi dalam sistem MOOC memberikan nilai maksimal, mengurangi risiko, dan meningkatkan tata kelola investasi TI, sesuai dengan prinsip dan proses yang diuraikan dalam framework Val IT.
Bacaan Terkait :
Van Grembergen, W., & De Haes, S. (2009). Val IT: Enterprise Value: Governance of IT Investments. Van Haren Publishing.
ISO/IEC 38500:2008 Corporate Governance of Information Technology.
Weill, P., & Ross, J. W. (2004). IT Governance: How Top Performers Manage IT Decision Rights for Superior Results. Harvard Business School Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H