Dapat disimpulkan bahwa Filsafat yang berfokus pada tujuan azasinya untuk mencapai kebahagiaan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan konsep kebebasan manusia dalam konteks politik dan teknologi informasi. Ini karena kebebasan politik dan etika dalam penggunaan teknologi informasi adalah faktor penting yang dapat memengaruhi kemampuan individu untuk mencapai kebahagiaan dan hidup yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kerangka etika dan kebijakan yang memungkinkan keseimbangan yang seimbang antara kebebasan, kebahagiaan, dan tanggung jawab sosial dalam dunia yang semakin terhubung secara digital.
Hubungan antara politik, filsafat, dan teknologi informasi adalah kompleks dan dinamis. Teknologi informasi mengubah proses politik dan tata kelola sambil memunculkan dilema etis yang memerlukan pertimbangan filsafat. Filsafat memberikan pedoman moral untuk mengarahkan perkembangan dan penggunaan teknologi informasi dan menjadi dasar ideologi dan sistem politik kita.
Di era digital yang berkembang sangat pesat saat ini , sangat penting bagi individu, pembuat kebijakan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mengenali interaksi rumit dari ketiga domain ini dan terlibat dalam wacana yang berpikir untuk memastikan bahwa teknologi dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia, menjaga prinsip-prinsip dasar demokrasi, etika, dan keadilan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H