Hari itu sombongnya menyeruak kembali
Bagai halilintar di depan telinga
Pekaknya menembus dinding persatuan
Hingga senja buru-buru pergi
Â
Tau kau apa itu darah
Tau kau itu duka
Aku tak yakin kau paham
Sebelum anak mu mati
Sebelum keluargamu pergi
Â
Terhimpit dalam dilema demokrasi
Ini hanya sindirianÂ
Bagi yang menikmati tragedi
Gelap ini tak bertahan lama
Biarlah angin membawanya pergi
Yang mereka rindu hanya angin pagi
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!