Mohon tunggu...
Ranggamos
Ranggamos Mohon Tunggu... Lainnya - ****

believe me, sometimes reality is stranger—and much more frightening—than fiction

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantai Petang

1 Agustus 2012   01:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kusebut pantai petang,
labuhan mu bukan pengistirahatan-ku
jalan pasti, yang isinya melulu debu
dan pandang kita adalah langit-langit mendung dan terik bergantian

.

di pesisir kau tinggalkan aku disitu
merayap pasir dan getir ombak menggulung kuyu tanpa jeda
tidak seperti usaha kita...
gemuruh ini berbeda, milikku cuma nestapa

.

pada bias desir ini aku mencari-cari dengar, kuharap kau panggil namaku
tapi, genta pula meraung memanggil waktu, telatku alihkan perhatian
dan aku buat masalah, yang menyebut lalim dan enggan kupeluk suka-cita

.

aku berteman dengan nyiur yang kesepian
mungkin juga hewan-hewan lainnya dibalik karang
sampai petang... aku bersenandung tentang bintang yang tersandung
dan inginku selalu mendung

.

bisa jadi aku terlupakan
karena terlipat dalam halaman yang engkau sebut "dulu"
atau tersapu
oleh derak hidup urban yang bergerak semerbak
namun bukan kembang diseri
tapi besi-besi lintang tak rapi

.

pantai petang,
kutinggalkan disitu catatan sepiku
yang benyek dialu setiap waktu
tetang mawar yang tumbuh dipadang gersang
seperti tubuh kurusku yang kerontang..

.

kudesiskan paragraph bagi telingaku sendiri :
"aku tak lagi berdiri pada anak tangga menuju rumahmu, yang sepi
enggan lagi jeritkan kamu upaya perhatian, keluh kesah kemarin mengernyit gigir soal prasangka, dimana temaram melesak bagai busur menyelak udara, aku kaitkan umpan guna engkau kelak bertanya.."

.

banten, 2009

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun