Mohon tunggu...
Sufairotuz Zauziyah
Sufairotuz Zauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Program Studi Teknologi Sains Data

Saya merupakan mahasiswa Universitas Airlangga Program Studi Teknologi Sains Data yang memiliki minat di bidang teknologi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Revolusi Pembelajaran dengan AI: Masa Depan Pendidikan di Era Digital

27 Desember 2024   10:32 Diperbarui: 27 Desember 2024   10:32 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh ChatBot berbasis AI (Sumber: Foto pribadi)

Saat ini kita sudah memasuki era Society 5.0. Era di mana teknologi sudah sangat berkembang pesat dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Salah satu contoh dari kemajuan teknologi ini adalah munculnya kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). Dalam dunia pendidikan, AI hadir sebagai inovasi revolusioner yang mampu mengubah cara kita belajar, mengajar, dan berinteraksi dengan ilmu pengetahuan. Dengan adanya AI, masa depan pndidikan kini lebih cerah, inklusif, serta terpersonalisasi. Namun, setiap revolusi tentu tidak lepas dari tantangan.

Dalam artikel ini, saya Sufairotuz Zauziyah mahasiswi Univeristas Airlangga program studi Teknologi Sains Data akan membahas lebih dalam mengenai AI dalam dunia pendidikan dan bagaimana AI digunakan dalam pendidikan, manfaat AI dalam pendidikan, serta tantangan dan kekhawatiran yang dihadapi.

AI dalam Pendidikan: Apa dan Bagaimana?

AI (Artificial Intelligence) dalam dunia pendidikan merupakan suatu penerapan teknologi yang berbasis kecerdasan buatan yang dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran. Kini banyak sekali aplikasi pembelajaran berbasis AI, salah satu contohnya adalah ELSA Speak. Elsa Speak merupakan aplikasi yang dapat membantu kita dalam belajar Bahasa Inggris. Dalam aplikasi ini kita bisa belajar berbahasa Inggris dengan melafalkan kosakata melalui dialog singkat. Apabila terdapat kesalahan pelafalan, ELSA Speak akan memberikan rekomendasi perbaikan. Hal itu bisa terjadi karena terdapat basis AI dalam aplikasi tersebut. Selain itu, terdapat pula asisten virtual seperti chatbot yang mempermudah komunikasi antara siswa dan pengajar. Dalam chatbot ini siswa bisa bertanya terkait materi, soal, dan lainnya yang kemudian akan dijawab secara otomatis oleh chatbot tersebut. Salah satu chatbot yang sudah umum dan banyak digunakan adalah ChatGPT.

Manfaat AI dalam Pendidikan

AI menawarkan banyak manfaat yang menjanjikan, di antaranya:

1. Personaliasi Pembelajaran

Gaya belajar setiap siswa tentu berbeda-beda. Terdapat banyak sekali gaya belajar, mulai dari belajar menggunakan teks, audio, hingga visual. AI menyediakan beragam materi pembelajaran dengan audio dan visual yang mendukung. Hal itu bisa membantu siswa dengan mudah menyesuaikan gaya belajar mereka sehingga materi tersebut akan lebih mudah dipahami.

2. Efisiensi untuk Guru

Adanya AI dalam pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi siswa saja, melainkan bagi para guru juga. Banyaknya materi yang bisa disediakan oleh AI juga dapat membantu guru untuk lebih mudah menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan kategori. Selain itu guru juga akan dipermudah dalam pembuatan soal dengan bantuan AI.

3. Akses Pendidikan Global

Dengan adanya AI pendidikan bisa dilakukan secara menyeluruh hingga global. Siswa akan berkesempatan untuk belajar bersama siswa lain dari luar daerah hingga luar negeri. Hal itu dapat membuat lebih luasnya wawasan yang akan diperoleh siswa tersebut.

4. Penerjemah Otomatis

Kali ini fitur-fitur yang ada pada teknologi semakin berkembang. Salah satunya adalah penerjemah otomatis. Siswa bisa dengan mudah menerjemahkan suatu teks cukup dengan memfoto teks tersebut melalui Google Lens yang kemudian langsung diterjemahkan secara otomatis.

5. Simulasi Pembelajaran Interaktif

Terdapat beberapa aplikasi yang mendukung simulasi praktikum untuk para siswa. Sehingga siswa akan lebih mudah memahami bagaimana langkah-langkah yang akan dilakukan ketika praktikum dan hasil yang akan terjadi melalu simulasi di aplikasi tersebut.

6. Asisten Belajar Virtual Bagi Siswa

Siswa akan mudah mengakses materi-materi yang akan ia pelajari lebih lanjut cukup dengan cara memfoto materi atau halaman pada buku. Kemudian sistem akan secara otomatis menampilkan materi-materi yang relevan.

Tantangan dan Kekhawatiran yang dihadapi

Setiap adanya revolusi dari suatu teknologi, maka hal tersebut tidak akan lepas dari tantangan dan kekhawatiran yang mungkin akan terjadi. Beberapa contoh dari tantangan serta kekhawatiran dalam revolusi teknologi dalam pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Ketimpangan Akses Teknologi

Tidak semua siswa memiliki device/perangkat yang memadai untuk perkembangan teknologi saat ini. Hal itu dapat menyebabkan ketimpangan akses teknologi. Sehingga siswa yang tidak memiliki perangkat yang mendukung bisa saja tertinggal materi.

2. Privasi dan Keamanan Data

Dengan berkembangnya teknologi saat ini, mudah sekali untuk menyimpan sebuah data baik itu data yang kecil maupun data besar atau big data. Namun jika tidak dibarengi dengan keamanan yang kuat, maka data tersebut akan mudah untuk diretas atau dibobol oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga mengancam privasi individu.

3. Ketergantungan Teknologi

Apabila siswa terlalu sering atau bahkan selalu menggunakan AI dalam menjawab sebuah soal, maka hal itu dapat menyebabkan sebuah ketergantungan terhadap teknologi. Siswa akan jarang memikirkan jawaban secara mandiri dan akan lebih sering memilih cara cepat yakni menggunakan AI.

4. Hilangnya Sentuhan Manusia dalam Pendidikan

Semakin canggihnya teknologi yang berkembang, salah satu kekhawatiran yang muncul adalah hilangnya sentuhan manusia dalam dunia pendidikan. Hal yang mungkin terjadi adalah tergantikannya posisi guru dengan AI yang bisa membantu siswa untuk belajar mandiri namun tetap interaktif.

 

Melihat Masa Depan Pendidikan dengan AI

Meskipun memiliki beberapa tantangan, potensi AI dalam dunia pendidikan sangat besar. Di masa depan kita bisa membayangkan sistem pendidikan yang terintegrasi dengan teknologi Kurikulum akan dirancang secara dinamis berdasarkan kebutuhan individu dan industri, sementara ruang kelas virtual memungkinkan siswa dari berbagai belahan dunia belajar bersama. Kolaborasi antara manusia dan teknologi akan menjadi kunci utama. AI dapat menjadi alat pendukung, sedangkan peran guru tetap penting sebagai pembimbing dan motivator.

 

Kesimpulan

AI adalah peluang besar untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Namun, keberhasilannya tergantung pada bagaimana cara kita menggunakan teknologi tersebut dan bagaimana cara mengatasi tantangan yang ada serta memastikan bahwa teknologi ini dapat diakses oleh semua orang. Masa depan pendidikan tetap berada di tangan kita sedangkan AI adalah alat yang akan membantu kita untuk mencapainya. Kini saatnya bagi siswa, guru, dan masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan teknologi ini demi membangun generasi pembelajar yang siap menghadapi tantangan dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun