Kata yang disampaikan politikus menjadi sampah karena ia tidak memiliki makna yang utuh, maknanya bersayap, kabur, dan tak berujung. Akan tetapi kesepakatan diujung gang yang terjadi justru bukan seperti apa yang telah dikatakan sebelumnya. Itulah makna kata yang berubah menjadi sampah. Agar tulisan ini tidak menjadi sampah juga, maka saya mengajak para pembaca untuk memberi makna dan memahami apa yang harus dilakukan dengan tulisan ini, lalu bisa kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari: member makna pada kehidupan!
Penulis: Dr. Suyadi, S.Pd., M.A.