Saya pun merapat ke sebelahnya. Dengan ramahnya si bapak menawarkan kopi lalu meminta pramugari membuatkannya untuk saya.
Arghhh…apakah ini salah satu layanan kelas bisnis? Jangan-jangan ini bosnya Merpati? Asap pun mengudara dan tersedot ke dalam kisi-kisi yang ada di pojok atas. Dua pramugari terlihat mojok di sudut dekat pintu keluar.
Mengalirlah obrolan yang bermula dari mana, mau ke mana, tinggal di mana, hingga menjurus ke profesi.
“Kerja di mana dik?”, tanya si bapak.
“Di LSM konservasi, kalau bapak?”
“Sama dong, saya juga LSM”
Belum sempat saya nanya lebih lanjut, si bapak membombardir saya dengan pertanyaan kegiatan yang dilakukan lembaga tempat saya bekerja. Setengah sadar, saya ceritakan kegiatan-kegiatan pelatihan, penelitian, pendidikan lingkungan, pemantauan illegal logging dan perdagangan satwa liar di Papua.
“Wah menarik juga ya. Sudah ke Pasar Hamadi belum? Kayaknya di situ masih ada yang jualan binatang ya?”
“Lha itu. Selama ada permintaan, pasti ada yang suplai lah”.
“Saya dengar di Jakarta juga banyak yang jual burung dari Papua”.
“Banyak jalan menuju Jakarta pak. Mana sanggup kita mendeteksi semua kapal barang, termasuk kapal perang yang menuju Jakarta”.