Mohon tunggu...
Suer@nywhere
Suer@nywhere Mohon Tunggu... Konsultan - Mencoba membaca, memahami, dan menikmati ciptaanNya di muka bumi. Action to move forward because word is not enough. Twitter/Instagram: @suerdirantau

Mencoba membaca, memahami, dan menikmati ciptaanNya di muka bumi. Action to move forward because word is not enough. Twitter/Instagram: @suerdirantau

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Avatar versus Pengendali Ekosistem Hutan

18 Januari 2016   14:43 Diperbarui: 18 Januari 2016   15:03 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalankan fungsi PEH
Saya rasa si Aang juga ternganga-nganga, gak jelas antara kagum, minder, heran, atau bingung. Si Aang pasti buru-buru minta pulang ke kutub selatan naik bison terbang deh. Memang, dari definisinya itu, pasti gak sembarang orang bisa jadi Pengendali Ekosistem Hutan. Coba ya kita intip sedikit apa yang menjadi lingkup dan jenis kerjanya jabatan yang luar biasa ini.

Pejabat PEH ini pada dasarnya menangani prakondisi pengelolaan kawasan hutan (5 kegiatan pokok), pengujian hasil hutan (10 kegiatan pokok), rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial (3 kegiatan pokok), perlindungan hutan dan konservasi alam (5 kegiatan pokok). Masih ada 11 kegiatan pokok lagi yang digolongkan ke dalam unsur pengembangan profesi dan pendukung kegiatan PEH.

Sekedar gambaran saja ya, dalam menjalankan tugas dan kegiatan pokoknya itu, seorang PEH Pelaksana Pemula (ini PEH kasta paaliiiiiiingg buncit) memiliki 48 daftar kerjaan. Sedangkan PEH Madya (ini PEH kasta tertinggi) memiliki 128 daftar kerjaan!!!!. Hebat kan?

Jenis-jenis pekerjaan mempunyai nilai kredit yang menjadi dasar penilaian menaikkan kasta dan golongan kerja para Pengendali itu. Namun dalam dunia yang fana ini, kita akan jumpai PEH yang sibuk dengan jurus-jurus pengendaliannya tetapi lupa menerapkan jurus DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) sehingga karirnya “stabil” alias gak naik-naik. Di sisi lain, ada juga teman-teman Pengendali yang ahli membuat DUPAK, sehingga keahliannya itu dibutuhkan oleh PEH yang sibuk mengendalikan ekosistem hutan. Tuhhh...susah kan jadi PEH? Saking susahnya, ada rekan kerja saya yang sejak tahun 2006 sampai sekarang statusnya tetap Calon PEH. Kenapa coba? Gak menerapkan ilmu pengendaliannya? Atau lupa jurus DUPAK? Atau dia tidak tahu ada kawannya yang ahli DUPAK?

Makin tinggi status PEHnya, tentu makin tinggi ilmu pengendalian ekosistem hutannya, sehingga daftar kerjaannya makin paaaaaanjaang.... Itu normatif aturannya lho ya…kalo soal implementasinya ya nanti kita tanya kalau sudah ketemu PEH Madya bintang tiga itu.

Ada yang bisa bantu menemukan tokoh Super PEH kita ini? Siapa tahu ternyata beliau juga sudah bisa mengendalikan angin, air, api, dan udara seperti Aang….

NOTE: Peraturan Menteri Kehutanan terbaru mengenai para Pengendali Ekosistem Hutan, P.10/Menhut-II/2014 tertanggal 5 Februari 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun