Sampai pada akhirnya orang tuanya pun mendapat kabar anaknya sudah di pulangkan karna kasus sebagai TKI ilegal dan juga tindak kriminal terhadap sesama rekan kerjanya. dan ternyata selama kurang lebih 1 tahun di sana menjadi TKI yang ilegal yang habiskan di balik jeruji besi karna kasus tersebut.
Akhirnya setelah dia di pulangkan dan sesampainya ia di rumah dia bertemu denga kedua orang tuanya dan juga saudara-saudaranya, dia menyesal sudah berubah menjadi seperti itu.Â
Keluarganya pun tetap menerima pemuda ini dan malah masih terus di beri nasehat agar tidak terulang kembali. dan betapa terkejutnya pemuda ini ternyata uang yang ia kirim dulu untuk membantu orang tuanya pun masih utuh dan untuk modal usaha dia agar menjadi pemuda yang memiliki usaha, dia pun menangis dan merasa sangat bersalah. menyesal yang ia dapat karna kelakuanya selama ia menjadi TKI, tekat yang sebelumnya ingin merubah nasib lebih baik pun menjadi berubah lebih buruk. tetapi berkat dukungan yang selalu datang dari keluarganya pemuda ini berangsur menjadi lebih baik dan mendapatkan keyakinanya kembali dan menjadi pemuda yang baik dan tidak aneh-aneh.
Jaid, apa yang kita dapat ?. setiap orang bisa berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk, ntah itu perubahan drastis atau tidak, semua pasti pernah mengalaminya. faktor utama perubahan itu sendiri adalah berasal dari diri anda sendiri, namun juga tidak lepas dari lingkungan dan juga cara interaksi terhadap orang lain.Â
Manusia melakuka kesalahan itu wajar, yang tidak wajar adalah melakukan kesalahan yang sama lebih dari satu kali. yang artinya berarti anda bukanlah orang yang maju menjadi lebih baik tetapi menjadi lebih buruk.
Untuk mengenal siapa anda dan apa hal positif yang baik untuk anda silahkan anda baca di bawah ini
Cara Menemukan bakat yang ada pada diri anda |  Bentuk rasa percaya diri
semoga anda mendapat manfaat dari kisah ini. dan memberi anda sebikit alasan untuk tidak menjadi libih buruk berkaca dari kisa di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H