Dia adalah seorang lelaki yang tergolong masih muda dengan umur sekitar 25 tahun, selepas kuliah pemuda ini mencoba mengadu nasib dengan menjadi seorang TKI di negara lain, dengan melalui proses yang cukup panjang, memakan waktu lama dan juga biaya yang tidak sedikit, dia tetap bertekat untuk menjadi seorang TKI. jika di tanya mengapa dia ingin bekerja sebagai TKI dia pasti menjawab "ingin merubah nasib" karna dia berasal dari keluarga kelas menengah kebawah.
Pemuda ini termasuk salah satu orang yang kurang pandai bergaul dan takut dengan yang namanya seorang wanita, jangan kan pacaran sekedar nongkrong dengan teman laki-laki pun dia jarang, keseharianya pun lebih banyak di habiskan berdiam diri di rumah, interaksinya pun lebih banyak hanya melalui HP dan media-media sosial karna dia cukup aktif dalam hal tersebut.
setelah sekian bulan dia menunggu akhirnya dia mendapatkan sebuah Job dari salah satu pabrik yang ada di luar negri dan melalui agensinya dia melengkapi semua persyaratan-persyaratan yang di perlukan, dan kabarnya dia akan bekerja menjadi salah satu operator mesin di pabrik tersebut. Â Selang 1 minggu dia berada di asrama TKI akhirnya dia pun di berangkatkan untuk kerja sebagai TKI.Â
Sebelum berangkat dia pulang terlebih dahulu untuk berpamitan kepada kedua orang tua dan juga saudarnya. Tidak lupa pula dia meminta doa restu ketika dia di sana. pemuda ini benar-benar polos dan tidak pernah aneh-aneh selama dia masih belum menjadi TKI.
Beberapa bulan dia di sana dia masih menjadi seorang pemuda desa yang polos dan tetap dengan  tekatnya untuk merubah nasib menjadi lebih baik, tidak lupa pula dia selalu memberi kabar kedua orang tuanya.Â
Gaji yang ia dapat sebagian besar di kirimkan untuk membantu biaya hidup keluarga dan juga sebagai tabungan jika ia pulang nanti, untuk modal usaha di rumah katanya. Keluarganya pun juga selalu mensuport dan selalu menasehatinya agar di sana dia tetap menjadi pemuda yang baik dan tidak aneh-aneh.
Setelang lebih dari satu tahun menjadi TKI di luar negeri dia mulai terbiasa dan juga mempunyai banyak teman di sana, dia juga mulai menunjukan perubahan, dia yang sebelumnya aktif di media sosial yang awalnya hanya melihat-melihat berita dan juga berinteraksi kepada kawan, sekarang mulai sering eksis dan dari cara berpakaianya pun sudah mengikuti Trend yang ada di sana. "Bahasanya sudah menjadi anak gaul lah".
Namun meski dia sudah lebih berbeda dari yang dulu dia tetap tidak lupa untuk memberi kabar dan juga membantu keluarganya yang ada di kampung. perbedaanya uang yang ia kirim menjadi lebih sedikit ketimbang sebelumnya, jika di tanya alasanya adalah biaya hidup disana menjadi lebih besar, terlebih lagi dia sekarang sudah menjadi lebih Gaul tentunya pengeluaranya pun bertambah, mulai dari pakaian, biaya dia saat bermain ketika libur kerja dan juga membeli kebituhan lainya.
Pemuda ini seakan berubah total dari kehidupan sebelum dia menjadi TKI semenjak dia sering bergaul dan mulai berani dengan cewek-cewek yang ada di sana kurang lebih sekitar 2 tahun dia disana. sudah jarang memberi kabar, sisa gaji dia kerja di sana juga tidak pernah di kirim lagi ke orang tuanya. sampai-sampai dia pernah berfoto dan di upload di salah satu media sosil yang ia miliki, dia berpose dengan seorang wanita yang tampak cantik dan moderen, dia pun juga sudah bertato, telinganya di tindik dan juga di kasih anting-anting, sudah seperti orang-orang luar negri pada umunya.Â
Mulai dari sini orang tuanya mulai khawatir dengan cara hidup dia disana, semua keluarganya sebisa mungkin memberi nasehat agar dia tidah lebih jauh dari itu. namun pemuda yang sebelumnya penurut ini malah membantah dan tidak menghiraoukan semua nasehat dari keluarganya. Malahan dia sama sekali tidak ada kabar dan tidak pernah menghubungi kalurganya lagi.
setelah tiga tahun dia disana, tentunya kontrak kerja dia pun sudah habis dia harus pulang ke kempung halamanya. namun dia malah memilih kabur dari tempat ia kerja dan menjadi seorang TKI yang ilegal, kabar ini di dapat dari agen dia yang memberangkatkanya dulu. Orang tuanya pun semakin kuatir dengan keadaan anaknya. tidak henti-hentinya keluarga mencoba menghubungi pemuda ini.