Mohon tunggu...
suherni Psi
suherni Psi Mohon Tunggu... -

uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

MERAIH MAKNA HIDUP DENGAN FILSAFAT

8 Juni 2014   22:08 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:41 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup adalah sebuah perjuangan yang penuh dengan pulasan warna yang dapat menghiasi perjuangan asa menjadi nyata, menghadirkan cerita menjadi nyata, meraih mimpi menjadi tema, semua bukanlah hanya sekedar untuk cerita namun menjadi nyata. Kehidupan di dunia ini hanya sekedar jembatan semata untuk menuju kehidupan yang hakiki yaitu kehidupan akhirat. Dengan demikian, filsafat mengulas tentang kehidupan di dunia terutama dalam ilmu filsafat manusia kali ini memberikan perhatian yang sangat menarik untuk dikaji dan diselami oleh setiap orang. Karena filsafat manusia mempunyai tujuan yang istimewa untuk mengenal siapa diri kita sebenarnya dan apa tujuan kita hidup di dunia ini? Hampir semua orang kebingungan dengan pertanyaan- pertanyaan seperti itu, sehingga banyak orang merantau mencari jati dirinya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits:”Barang siapa yang tidak mengenal dirinya maka dia tidak akan mengenal Tuhannya”. Filsafat manusiapun bertujuan untuk menyelidiki, menginterpretasi dan memehami ekspresi-ekspresi manusia. Penyelidikan yang dilakukan melibatkan gejala-gejala empiris, yang bersifat objektif dan bisa diukur. Selanjutnya hal tersebut diselidiki dengan metode yang bersifat observasional dan eksperimental. Walaupun kelihatannya filsafat seolah-olah tidak mempunyai batasan, namun pada hakikatnya filsafat hanya mengkaji sejauh yang masih bisa dipikirkan. Karena otak dan pikiran kita tidak bisa melebihi dan menjangkau segala apa yang ada di dunia ini yang melebihi sang Maha Pencipta atas segalanya. Maka pengetahuan ataupun informasi-informasi tentang gejala manusia di dalam filsafat manusia pada akhirnya jauh lebih ekstensif (menyeluruh) dan intensif (mendalam) dari informasi ataupun teori yang didapatkan oleh ilmu-ilmu tentang manusia yang lainnya. Yang mana aspek-aspek itupun dibatasi oleh dimensi-dimensi tertentu dari manusia itu sendiri, yakni sejauh yang tampak secara empiris dan dapat diselidiki secara observasional atau eksperimen. Adapun filsafat atau hakikat manusia menurut perspektif Islam sebagaimana firman Allah SWT:

Manusia adalah makhluk Tuhan yang tersusun dengan pribadi yang mempunyai kesatuan harmonik jiwa raga dan eksis sebagai individu yang bermasyarakat. Manusia memiliki kedudukan yang paling tinggi dibanding makhluk lainnya, karena manusia dibekali dengan akal, pikiran, persaan, dan keyakinan untuk mempertinggi kualiatas hidupnya di dunia ini. Manusia bagaikan seorang aktor yang bergantung pada........ , seperti halnya manusia hidup dengan penuh ketergantungan kepada sang Khaliqnya yaitu Allah SWT. Manusia terlahir dengan dibekali takdirnya masing-masing, seperti pada halnya manusia tercipta sebagai hamba yang taat akan Tuhannya dan menjadi seorang khalifah dimuka bumi ini. Manusia yang dicipta sebagai khalifah dimuka bumi ini dengan ketergantungannya hanya kepada sang Khaliq dalam melakukan perubahan dimuka bumi. Dengan dibekali otonomi dan berbagai kreativitas dalam hidupnya sehingga manusia dapat menyelesaikan dan mengatasi segala masalahyang dihadapinya. Seperti pada dasarnya manusia harus mempertahankan hidupnya dengan cara mencari makan, minum, membangun tempat tinggal, mencari keamanan, ketentraman, kebahagian hidup dan lain sebagainya. Sebagai makhluk Tuhan (hamba), manusia selainmempunyai kebutuhanmateri yang bersifat duniawi juga mempunyai kebutuhan yang bersifat keilahian. Sebagai penghambaaan kepada Allah SWT dengan cara berdo’a dan memuji kebesaran-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun