Mohon tunggu...
Sudut Seku
Sudut Seku Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Jangan kau tersudut sebagai siku dan besinggungan dengan lingkaran

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Perang Semesta Menangkan Basuki-Djarot

21 Januari 2017   13:41 Diperbarui: 22 Januari 2017   08:51 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 tersisa kurang dari satu bulan lagi. Dengan sisa waktu yang ada, seluruh tim sukses dan relawan dari masing-masing pasangan calon sama-sama mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk bisa memenangkan pasangan jagoannya. Masing-masing tim pemenangan punya strategi tersendiri untuk mengambil hati warga Jakarta.

Tim pemenangan pasangan calon petahana gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat juga memiliki strategi tersendiri menghadapi sisa waktu kampanye yang ada. Koalisi pengusung Basuki-Djarot yaitu PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, dan PPP sepakat untuk mengerahkan seluruh kader terbaiknya di legislatif untuk membantu memenangkan Basuki-Djarot. Ibarat perang di dunia militer, strategi ini bernama strategi “Perang Semesta” yaitu strategi dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki.

Perang Semesta yang dimaksudkan disini dilakukan oleh parpol-parpol dengan menerjunkan seluruh kader di DPR-RI dan DPRD DKI Jakarta pada masa kampanye ini. Para anggota DPR dan DPRD dari kelima parpol tersebut ditugaskan untuk terjun langsung ke masyarakat, door to door menjabarkan kinerja dan prestasi Basuki-Djarot selama memimpin Jakarta. Para anggota legislatif tersebut ditugaskan di setiap kelurahan yang ada di DKI Jakarta.

Dengan asumsi anggota DPR dari PDIP 109 orang, Golkar 91, NasDem 35, dan Hanura 16, total anggota DPR yang dikerahkan maksimal 251 orang. Jumlah itu nyaris setara dengan jumlah keluruhan di Jakarta, yakni 265 kelurahan.

Jumlah itu belum termasuk anggota dewan DKI Jakarta dari PDIP (28), Hanura (10), Golkar (9), dan NasDem (5). Mereka juga diwajibkan menjaga daerah pemilihan masing-masing.

Strategi yang digunakan oleh tim pemenangan Basuki-Djarot juga pernah digunakan pada Pilkada tahun 2012 untuk memenangkan Jokowi-Basuki. Saat itu semua anggota DPR diterjunkan ke Jakarta untuk memenangkan Jokowi-Basuki. Tak hanya anggota DPR, anggota dewan daerah tingkat provinsi dan kabupaten di luar Jakarta juga diterjunkan ke ibukota.

Bahkan saat itu setiap anggota DPRD diberi tugas untuk mengamankan suara Jokowi-Basuki dari tingkat kampung, hingga tingkat RW dan RT di Jakarta.

Melalui strategi ini tim pemenangan Basuki-Djarot ingin mengulang kesuksesan di Pilkada 2012 lalu. Dengan konsolidasi yang baik serta gerakan door to door, pesan positif tentang kinerja Basuki-Djarot menjadi lebih mudah tersalurkan ke masyarakat.  

Salam Kompasianer

Jakarta, 21 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun