Mohon tunggu...
Sudut Seku
Sudut Seku Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Jangan kau tersudut sebagai siku dan besinggungan dengan lingkaran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Manuver SBY Jelang Demo 4 Nov

3 November 2016   16:17 Diperbarui: 3 November 2016   16:30 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak gerakan tanpa ancang-ancang terjadi menjelang demo 4 November nanti. Berawal dari pertemuan tiba-tiba Jokowi dengan Prabowo, SBY dengan Wiranto, SBY dan Jusuf Kalla, dan ditutup dengan konferensi pers Pak SBY. Ada apa sih dengan SBY di ajang pemilihan Gubernur ini?

Paranoianya muncul dari tuduhan-tuduhan bahwa ada parpol yang bergerak di balik demonstrasi 4 November nanti. Tak lama berselang, diadakanlah serangkaian pertemuan dengan para petinggi negara, ditutup dengan konferensi pers pada tanggal 2 November kemarin.

Dalam konferensi tersebut, ia bermain peran sebagai korban fitnah sekaligus simpatisan demonstrasi. Tampaknya, pertemuan Jokowi-Prabowo mendesaknya untuk membuka mulut. Tak mau dialienasi, diwacanakan lah kekecewaannya terhadap badan intelijen yang ‘simpang siur’ dalam memberikan informasi. Kepanikannya malah membawa SBY ke atas panggun. Sekarang semua mata tertuju padanya.

Bila memang tak ada keterlibatan Cikeas dalam demo akbar nanti, mengapa SBY mesti berhati-hati menggunakan kata generik ‘parpol’ bukan langsung menyebut partainya yang sedang dituduh-tuduh? Bukannya tindakan ini justru mengimplikasikan adanya kadar kebenaran?

Selain itu juga tak tampak usaha dari SBY untuk meredam aksi. Komentarnya seputar lebaran kuda menyiratkan untuk segera menindak Ahok. Apalagi ia mengatakan bila tidak ingin negara ini terbakar amarah, Ahok mesti diproses hukum. Di saat keadaan semakin genting, informasi bersliweran, dan berbagai isu menumpuk seperti gunung, seorang petinggi negara tidak menggunakan ‘kekuatan’-nya untuk menekan isu guna menghaluskan pergerakan. Akhirnya, gestur ini lebih cocok dilihat sebagai sebuah wacana politik. Usaha pembukaan jalan untuk Agus Yudhoyono yang diusung Cikeas sebagai calon gubernur Jakarta.

Ketenangan SBY akhirnya tergoyahkan juga dengan strategi Jokowi yang memilih untuk bertemu dengan Prabowo. Padahal, sedikit lagi terjadi sudah demo akbar yang telah lama direncanakan. Ada juga kemungkinan gerakan SBY bukan untuk menyelamatkan posisinya tetapi justru menambah kibaran semangat demo 4 November nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun